Uang Palsu UIN Dicetak 1000 Lembar Per Hari

  • Bagikan

MAKASSAR, BACA PESAN — Muhammad Syahruna (52), salah satu tersangka kasus peredaran uang palsu, memberikan pengakuan eksklusif dalam wawancara dengan TV One mengenai detail proses pembuatan uang palsu.

Ia mengungkapkan bahwa proses tersebut memerlukan ketelitian tinggi dan melalui banyak tahap yang rumit.

“Ini butuh 19 kali pengerjaan, karena salah satu saja yang rusak, maka gagal. Dibuang,” ujar Syahruna di ruang penyidik.

Syahruna menjelaskan, proses pembuatan dimulai dengan mencetak tali air dan benang menggunakan mesin yang sama.

“Prosesnya, pencetakan tali air dulu sama benang dengan mesin yang sama,” sebutnya.

Menurutnya, dalam satu hari tahap pertama, mereka mampu memproduksi sekitar satu ring kertas atau seribu lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu.

“Satu kali produksi, kami coba kemarin sedikit dulu karena itu butuh proses. Jadi satu hari, tahap pertama sekitar satu ring (kertas), seribu lembar Rp100 ribu kalau dirupiahkan. Sekitar seratus juta,” Syahruna menuturkan.

Proses tersebut dilakukan Syahruna bersama rekannya, Ambo Ala, yang bertugas sebagai partner produksi.

“Untuk memproduksi, saya sendiri dengan Ambo Ala, berdua,” terangnya.

Sementara itu, bekas Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Andi Ibrahim, disebut Syahruna hanya berperan sebagai koordinator.

“Ini ruangannya di dalam perpustakaan, lantai bawah. Kalau pak Ibrahim dia hanya koordinator,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, tersangka Annar Salahuddin Sampetoding alias ASS ternyata aktor utama produksi uang palsu besar-besaran. (AR)

  • Bagikan

Exit mobile version