Nahdlatul Ulama Sebut Program Makan Bergizi Gratis Berikan Banyak Manfaat

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Sekretaris Presidium Penyelamat Organisasi dan Musyawarah Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PPO dan MLB NU) Rizal menyoroti program makan bergizi gratis Presiden Prabowo Subianto yang dianggap memberikan banyak manfaat. Kalangan pesantren juga dianggap bisa terdampak program tersebut.

Rizal juga menyoroti pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf di depan awak media terkait permintaan untuk dilibatkan secara teknis dalam program makan bergizi gratis. Pernyataan tersebut dianggap tidak etis.

“Apa yang dilakukan PBNU dengan meminta dilibatkan dalam pekerjaan,program makan bergizi gratis telah menempatkan NU setara dengan Badan Usaha pengadaan barang dan jasa,” ujar Rizal, Ahad 5 Januari 2025.

Rizal menyampaikan, seharusnya marwah NU dijaga. “Gus Yahya, Ketum PBNU, dengan yakin mengatakan program itu akan dilaksanakan dengan koordinasi pemerintah bersama NU. Sungguh lucu,” ucapnya.

Kiai Rizal menegaskan bahwa pesantren adalah entitas sosial budaya yang mandiri dan independen dalam pengelolaannya. Pesantren memiliki kewajiban membesarkan dan memajukan jam’iyyah NU karena faktor epistimologi agama, sanad keilmuan yang tersambung dan menyatu, dan fakta sejarah pesantren sebagai pendiri dan pembentuk kepribadian jam’iyyah NU.

“Pesantren adalah akar yang menghidupi sekaligus pemasok utama sumber daya manusia dan penjaga kepribadian NU. Dengan begitu, jangan kerdilkan pesantren dengan klaim pesantren-pesantren milik PBNU. Ini klaim yang salah kaprah, karena pesantren berbadan hukum mandiri,” katanya.

Dia berkata, pesantren satu-satunya lembaga pendidikan yang secara tradisional teruji dalam penyediaan makan ribuan hingga puluhan ribu santri-pelajar, setiap hari.

“Maka, tidak heran bila pemerintah –dalam beberapa bulan terakhir- telah melakukan uji coba pelaksanaan program andalan makan bergizi gratis di beberapa pondok pesantren, dengan berkoordinasi langsung pengasuh pondok pesantren,” tutur Kiai Rizal.

Dia menambahkan Presiden PO dan MLB NU memiliki pandangan terhadap program strategis Presiden Prabowo Subianto agar dalam teknis penyediaan makan bergizi gratis secara arif bermitra dengan dan melalui sistem penyediaan makan santri pesantren. Badan Gizi Nasional atau daerah terlibat dalam fasilitasi, bimbingan dan pengawasan untuk pemenuhan standar pelayanan sesuai ketenprogram strategis pemerintah.

Makan bergizi bagi santri pesantren, di samping menjadi kebutuhan dasar setiap manusia, juga menjadi bagian dari sistem belajar yang dipedomani pesantren; memiliki nilai filosofis, spiritual dan etika yang dijunjung tinggi. “Inilah peradaban pesantren yang terbentuk selama ratusan tahun,” tutupnya.

  • Bagikan