JAKARTA, BACAPESAN– Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan persiapan untuk percepatan penyaluran dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) tahun 2025. Tahun ini, dana BOSP dianggarkan sebesar Rp 59,2 triliun.
Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikdasmen Anang Ristanto mengungkapkan, anggaran tersebut diperuntukkan bagi 423.080 satuan pendidikan yang jadi sasaran. Alokasi ini sudah termasuk kenaikan satuan biaya pada daerah khusus.
Diakuinya, tahun ini, Kemendikdasmen memiliki terobosan berupa peningkatan satuan biaya majemuk pada satuan pendidikan di daerah khusus. Hal ini bertujuan untuk menekan ketimpangan biaya pendidikan antar satuan pendidikan pada wilayah yang sama.
“Terobosan ini menyasar 15.046 satuan pendidikan dan 1,1 juta peserta didik,” ujarnya Selasa (7/1).
Penyaluran Dana BOSP tahun anggaran 2025, kata dia, menargetkan 98 persen satuan pendidikan salur pada kesempatan pertama di bulan Januari. Dia optimistis percepatan penyaluran ini bisa terlaksana mengingat pada tahun sebelumnya, penyaluran dana BOSP mengukir sejarahnya dengan penyaluran terbaik dan tercepat di mana 96 persen satuan pendidikan salur pada kesempatan pertama di bulan Januari.
Pada tahun ke-6 penyaluran langsung dana BOSP ini, pihaknya telah berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menghadirkan penyaluran yang lebih cepat dan tepat manfaat. “Penyaluran Tahap 1 disalurkan paling banyak 50 persen dari pagu alokasi pemerintah daerah, paling cepat di bulan Januari,” katanya.
Untuk memastikan Dana BOSP salur lebih cepat dan dapat langsung digunakan, Kemendikdasmen mengimbau agar Pemda mendorong satuan pendidikan melakukan perencanaan 2025 pada tahun ini (T-1) dan melakukan perceparan pengesahan perencanaan sekolah.
Per 23 Desember 2024, 314.376 satuan pendidikan telah melakukan perencanaan pada T-1 dan 240.683 perencanaan satuan pendidikan telah disahkan dinas. Capaian ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 137.000 satuan pendidikan yang melakukan perencanaan pada T-1.
Anang menegaskan, BOSP sebagai sumber pendanaan pendidikan memiliki kontribusi besar dalam mendukung proses transformasi pendidikan. Yang mana juga memberikan berdampak besar pada peningkatan mutu pendidikan.
(JP)