PAREPARE, BACAPESAN.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare belum menerapkan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di jenjang TK hingga SMP.
Sebab, anggaran yang dibutuhkan dalam program tersebut cukup besar, sekitar Rp300 juta per hari.
Sekedar informasi, pemerintah pusat mulai menerapkan program MBG tersebut secara serentak mulai Senin 6 Januari 2025.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare Makmur Husian mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum bisa melakukan uji coba program MBG itu.
Karena kata dia, anggaran yang harus disiapkan cukup besar, dengan jumlah peserta didik jenjang TK hingga SMP di Kota Parepare sebanyak 25.203 orang.
“Kita mau jalan. Biayanya cukup besar. Dengan uji coba yang kita mau lakukan. Anggaplah misalnya di angka Rp12 ribu saja per siswa di kali 25.203. Itu menelan anggaran sekitar Rp300 juta perhari,” katanya, Selasa, 7 Januari 2024.
Makmur Husain menambahkan, hal itu berdasarkan petunjuk teknis (juknis) dan operasional program MBG dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Dalam juknis itu kata dia, nantinya BGN akan menyiapkan pengelola, penyedia dan pengawas terkait MBG itu.
“Jadi semua itu dia (BGN) yang menyeleksi (progam MBG). Mulai pengelola, penyedia dan pengawas. Di dalam juknis itu. Karena dia (BGN) yang diberikan tugas. Jelas di juknis,” katanya, Selasa, 7 Januari 2025.
Dia menjelaskan, berdasarkan juknis tersebut adapun sasaran uji cobanya di Sulawesi Selatan (Sulsel) di Takalar.
Selain itu kata dia, di juknis itu semua menu MBG yang telah ditentukan oleh BGN mulai pertanggal 1 sampai 30 Januari 2025.
“Menu makanan sudah ditentukan (BGN). Jadi kami hanya sebagai tim monev,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, program MBG ini tidak hanya untuk peserta didik, termasuk juga ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Dia menjelaskan, untuk peserta didik di Kota Parepare untuk TK, SD dan SMP sekitar 25.203 orang. “Di dalam juknis itu, sudah ada harga maksimum untuk persiswa. Satu siswa maksimal Rp15 ribu,” tandasnya. (*)