MAKASSAR, BACAPESAN – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi dukung program penanaman pohon serentak seluruh Indonesia yang digagas oleh Kementerian dalam upaya pemulihan lahan kritis untuk mendukung program ketahanan pangan, energi, dan air serta mengurangi potensi bencana hidrometeorologi.
Sepanjang tahun 2025, PLN UIP Sulawesi berencana akan menanam 9.488 bibit tanaman di lahan seluas 17 Ha yang tersebar di Provinsi Sulsel dan Sulawesi Utara.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi (PPKOM) UIP Sulawesi, Nur Akhsin menjelaskan bahwa PLN UIP Sulawesi tahun ini menargetkan penanaman pohon di dua lokasi Rehabilitasi DAS (Daerah Aliran Sungai) sebagai pemenuhan kewajiban PPKH (Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan) SUTT Sungguminasa – Lanna dengan luas lahan 1 Ha dan PPKH SUTT Otam – Molibagu seluas 16 Ha.
“PLN menargetkan penanaman 9.488 bibit yang akan ditanam di tahun 2025, yang berlokasi di Desa Kamiri, Kabupaten Barru dan Desa Pomoman, Kabupaten Bolaang Mongondow. Untuk itu, kami bekerja sama dengan konsultan pelaksana dalam membantu menjaga dan merawat pertumbuhan tanaman-tanaman tersebut,” jelas Nur Akhsin.
Ia melanjutkan,penanaman bibit tanaman tidak hanya untuk penghijauan semata tapi juga hasil dari tanaman ini nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
“Di samping untuk memenuhi kewajiban PPKH, program penanaman pohon ini manfaatnya akan kembali lagi baik untuk lingkungan maupun masyarakat yang nantinya bisa memanfaatkan hasil dari tanaman seperti kemiri, pala, durian, alpukat dan tanaman lainnya,” lanjutnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulsel, Ir. Andi Hasbi M.T dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini cukup penting untuk wilayah Sulsel yang rentan banjir sebab masih banyak lahan terbuka yang kekurangan pohon.
“Alhamdulillah, hari ini kita telah melakukan seremonial penanaman pohon yang diadakan serentak di seluruh Indonesia, semoga program ini berjalan lancar sebab Sulawesi Selatan ini termasuk yang rentan terhadap bencana banjir dan longsor seperti bulan Desember lalu, di mana salah satu penyebabnya adalah karena lahan kita banyak yang terbuka, belum lagi kebakaran hutan yang terjadi menjadikan lingkungan kita semakin kritis. Semoga program penanaman pohon seluas 10.000 Ha ini menjadi langkah yang dapat membawa perubahan yang lebih baik,” ujarnya.
Ia juga berharap program 1 juta pohon ini bisa terealisasikan dengan baik seperti tahun sebelumnya.
“Harapannya, dengan bantuan dari berbagai pihak, tahun ini kita bisa merealisasikan penanaman melebihi target atau paling tidak jumlahnya mendekati seperti tahun sebelumnya. Dimana kita berhasil menanam total enam juta pohon selama tahun 2024. Untuk itu mari kita bersama-sama terus menjaga dan merawat bumi yang kita huni ini,” tutupnya.