Dolar AS Menguat, Pengamat Sebut Karena Kebijakan Ekonomi Trump

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Nilai tukar (kurs) rupiah melemah menjadi Rp 16.283 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (23/1). Angka ini tercatat melemah 4 poin atau 0,02 persen dibandingkan dengan penutupan pada perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.279 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang sekaligus Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi penguatan kurs dollar dipengaruhi oleh rencana Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tarif 10 persen pada impor Tiongkok mulai 1 Februari, dan memperingatkan potensi pungutan pada Uni Eropa.

Selain itu, Trump akan menambahkan tarif baru pada ancaman sanksi terhadap Rusia jika negara itu tidak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perangnya di Ukraina. Ia juga berjanji untuk mengenakan tarif kepada Uni Eropa sebesar 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko.

“Dan mengatakan bahwa pemerintahannya sedang membahas bea masuk sebesar 10 persen terhadap Tiongkok karena fentanil dikirim ke AS dari sana,” jelas Ibrahim dalam keterangannya, Kamis (23/1).

Selain itu, Bank sentral Jepang (BoJ) secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan yang jatuh pada Jumat (24/1). Analis percaya bahwa data inflasi dan upah terkini telah menggembirakan dan mendukung keputusan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.

(JP)

  • Bagikan