PSSI Bersama FIFA dan GIZ Dukung Penuh Kemajuan Sepak Bola Wanita Indonesia

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– PSSI bersama FIFA dan GIZ menggelar program FIFA-GIZ: Women Empowerment in Sports, sebuah inisiatif strategis yang bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan gender di dunia olahraga, khususnya sepak bola wanita di Indonesia.

Dikutip dari laman resmi PSSI, program ini merupakan hasil kolaborasi antara FIFA dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), organisasi kerja sama internasional asal Jerman yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan.

Melalui pendanaan yang diberikan, program ini bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dalam dunia sepak bola di berbagai negara. PSSI menjadi salah satu dari tiga federasi sepak bola yang terpilih di antara 211 anggota FIFA untuk menerima dukungan eksklusif ini.

Keberhasilan Indonesia dalam mendapatkan kesempatan ini tidak lepas dari upaya Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas sepak bola wanita, baik di tingkat nasional maupun liga domestik.

Prestasi Timnas Putri yang berhasil menjuarai Piala AFF 2024 menjadi bukti nyata bahwa sepak bola wanita Indonesia terus berkembang dan semakin kompetitif di Asia Tenggara.

Sebagai bagian dari implementasi program ini, PSSI akan bermitra dengan Le Guilde sebagai pelaksana dari GIZ, di bawah supervisi langsung dari FIFA Women’s Football Department. Program ini dirancang untuk mempercepat perkembangan sepak bola wanita melalui berbagai langkah strategis.

Salah satu agenda utama dalam program ini adalah pemberian beasiswa kepelatihan Lisensi D bagi individu-individu potensial yang diharapkan dapat menjadi pelopor perubahan dalam ekosistem sepak bola wanita Indonesia.

PSSI memberikan beasiswa kepelatihan ini kepada 12 mahasiswi jurusan olahraga, 8 kandidat yang direkomendasikan oleh Asprov, serta 5 karyawati internal PSSI. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 21-27 Januari 2025 di Gedung FIKK UNESA, Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu, Simon Toselli, selaku FIFA Women’s Football Expert, turut hadir untuk memberikan pemaparan penting kepada calon-calon pelatih wanita, terutama mengenai FIFA Women’s Football Strategy dan FIFA Safe Guarding Introduction. Kehadiran Toselli diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam terkait standar global dalam pengelolaan dan pengembangan sepak bola wanita.

Ramadhana Wulandiani, perwakilan dari PSSI sekaligus Project Manager FIFA-GIZ Women’s Empowerment Programme in PSSI, menyampaikan bahwa kursus Lisensi D ini bertujuan meningkatkan partisipasi perempuan dalam sepak bola.

“Ini selaras dengan strategi sepak bola wanita Indonesia tahun 2024-2028 yang menyediakan jenjang karir. Jadi kepelatihan ini adalah salah satu sarana PSSI membuka jenjang karir untuk yang memiliki minat di sepak bola wanita,” ujar Ramadhana Wulandiani.

“Pemilihan peserta juga cukup selektif. Kita meminta mereka untuk mengisi letter of commitment untuk mengejar lisensi C dan B dalam dua tahun ke depan,” tambahnya.

Tak hanya pelatihan Lisensi D, program ini juga mencakup bimbingan serta evaluasi hingga jenjang Lisensi C. Kemajuan peserta akan dipantau secara berkala melalui sistem logbook yang telah disiapkan.

Selain itu, penerima beasiswa juga akan dibekali dengan pelatihan terkait sepak bola akar rumput serta prinsip safeguarding, guna memastikan sepak bola wanita Indonesia berkembang dengan sistem yang kuat dan inklusif.

Untuk menjamin keberlanjutan program, PSSI akan melaksanakan evaluasi pada pertengahan April 2025. Harapannya, program ini dapat membawa dampak nyata dalam memperkuat struktur dan ekosistem sepak bola wanita di Indonesia. (JP)

  • Bagikan