Hikmawati Sultani Raih Gelar Doktor, Teliti Hadis Istiāżah dan Psikologi Agama

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN– Hikmawati Sultani resmi meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor di bidang Pendidikan dan Keguruan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Promosi Doktor ini dipimpin langsung Direktur PPs UIN Alauddin Makassar Prof DR H Abustani Ilyas MA.

Dalam disertasinya yang berjudul “Narasi Hadis tentang Istiāżah (Suatu Analisis Psikologi Agama)”, Hikmawati meneliti konsep permohonan perlindungan kepada Allah (istiāżah) dari perspektif psikologi agama.

Penelitian ini berangkat dari tiga pertanyaan utama, yaitubagaimana kualitas hadis-hadis tentang istiāżah berdasarkan kritik sanad dan matan,. Lalu, bagaimana interpretasi hadis Nabi tentang permohonan perlindungan dalam perspektif psikologi agama. Serta, bagaimana implikasi nilai-nilai hadis terhadap psikologi agama.

Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis pendekatan deskriptif, Hikmawati menganalisis 35 hadis terkait istiāżah yang diklasifikasikan ke dalam empat tema utama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat kategori hadis istiāżah yang dikaji memiliki tingkat validitas tinggi, dengan status sahih dan ḥasan. Hadis-hadis tersebut yakni, Permohonan perlindungan saat bermusafir atau berada di suatu tempat. Doa perlindungan untuk anak-anak. Memohon perlindungan dari gangguan sebelum atau saat tidur dan Permohonan perlindungan dari gangguan setan.

Dari perspektif psikologi agama, Hikmawati menemukan bahwa manusia secara fitrah selalu membutuhkan pertolongan, terutama dalam menghadapi kecemasan, ketakutan, dan ketidakpastian masa depan. Dalam konteks ini, agama menjadi sumber ketenangan dan perlindungan.

“Hadis istiāżah ini berimplikasi pada penguatan dimensi spiritual, kesehatan mental, serta pembentukan karakter seseorang,” tulis Hikmawati dalam kesimpulan disertasinya.

Ia juga menekankan bahwa doa-doa perlindungan yang diajarkan Nabi Muhammad memiliki dampak positif, baik dalam menghadapi kecemasan sehari-hari maupun gangguan psikologis yang lebih serius seperti anxiety disorder.

“Proteksi yang diberikan Allah melalui doa-doa ini bahkan diyakini mampu menangkal gangguan dari setan, penyakit ‘ain, hingga ancaman dari hewan buas,” paparnya.

Dengan penelitian ini, Hikmawati berharap pemahaman tentang istiāżah tidak hanya memperkuat keyakinan individu, tetapi juga berkontribusi pada kajian psikologi agama dalam mengatasi tantangan kesehatan mental di masyarakat.

  • Bagikan

Exit mobile version