JAKARTA, BACAPESAN– TNI AL telah memutuskan untuk membagi penugasan dua kapal perang baru yang mereka datangkan dari Italia. KRI Brawijaya-320 akan bertugas di wilayah Komando Armada (Koarmada) II dan Koarmada III di wilayah Timur Indonesia. Sementara KRI Prabu Siliwangi-321 bakal ditugaskan di Koarmada I yang berbasis di wilayah barat Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan hal itu saat diwawancarai di sela-sela syukuran Hari Hidrografi TNI AL pada Selasa (4/2). ”KRI Brawijaya-320 akan ditempatkan di Koarmada II tapi operasinya bisa sampai ke Koarmada III,” kata dia. Karena itu, meski berbasis di Surabaya, kapal perang itu bisa beroperasi sampai Papua.
Sementara itu, KRI Prabu Siliwangi-321 akan beroperasi di wilayah perairan yang menjadi tanggung jawab Koarmada I. Termasuk diantaranya Laut Jakarta, Selat Malaka, sampai Laut Natuna Utara. ”Sesuai namanya, KRI Prabu Siliwangi-321 dia akan di wilayah Indonesia bagian barat. Jadi, dia mengamankan perairan di wilayah barat, termasuk sampai ke Laut Cina Selatan,” ungkap Ali.
KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-320 dibangun di galangan kapal milik Fincantieri, Italia. Pada Rabu pekan lalu (29/1), kedua kapal perang jenis Offshore Patrol Vessels atau Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) resmi melalui fase ship naming. Kedua kapal itu didatangkan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk memperkuat Angkatan Laut.
Penamaan KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 terinspirasi dari raja-raja Nusantara. Angkatan Laut dan Pemerintah Indonesia memilih nama tersebut dengan harapan agar kapal-kapal perang itu kelak menjadi legenda baru yang berkontribusi besar bagi kejayaan bangsa. Dari segi teknologi, kapal perang itu sudah dilengkapi sistem persenjataan modern.
”Saya yakin kapal-kapal ini akan berhasil menyelesaikan setiap misi yang diberikan kepada mereka,” ungkap Ali.
KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321 memiliki panjang 143 meter, lebar 16,5 meter, draft 5,2 meter, maksimum speed 32 knots dengan pendorongan combine diesel, electric dan gas turbin. Selain itu, senjata yang dimiliki terdiri atas SAM : 16 VL Sistem, SSM : 8 Teseo Mk-2E, Meriam 127 milimeter, Meriam 76 milimeter dan torpedo. (JP)