JAKARTA, BACAPESAN– Berbekal dari sebuah keresahan, film Samawa mengangkat isu tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Namun, film yang disutradarai Ganank Dera itu tidak sekadar menyorot tindak kekerasan. Melainkan mengungkap dimensi lain di balik dinamika pelaku dan korban.
”Banyak isu sosial yang sebenarnya terjadi di sekitar kita, tapi tidak banyak dibahas karena dianggap tabu atau kontroversial,” kata Ganank yang juga bertindak sebagai penulis skenario film Samawa saat konferensi pers di kawasan Senayan beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, film Samawa dibuat bertujuan untuk menunjukkan bahwa ada sisi kompleks lain dalam fenomena ini yang sering terabaikan. Sehingga bisa menjadi bahan diskusi masyarakat. Dan bukan berarti untuk membenarkan tindak KDRT.
”Kami ingin membuka ruang dialog, tanpa memberikan penilaian mutlak. Kami hanya ingin menyajikan realitas yang mungkin luput dari perhatian bahwa fenomena ini lebih rumit dari yang terlihat di permukaan. Dan mengajak masyarakat untuk berpikir lebih dalam,” tutur Ganank.
Terlibat dalam proyek tersebut sebagai pelaku kekerasan, Alexzander Wlan melakukan berbagai upaya untuk masuk ke dalam karakter Andi. Salah satunya, riset demi bisa memahami kepribadian, kondisi psikologis hingga perspektif pelaku KDRT.
Dia pun tak memungkiri, tokoh tersebut memberikan impact terhadap perspektifnya soal pernikahan.
”Ada sih sedikit, berpikir dua kali untuk menikah karena tidak hanya laki-laki yang bisa melakukan KDRT. Perempuan juga bisa. Sama-sama bahaya,” jelas Alexzander.
Film Samawa mengisahkan perjalanan emosional Yura (Badriyah Afiff). Setelah menikah dengan Andi (Alexzander Wlan), Yura dihadapkan pada kenyataan pahit tentang dosa-dosa suaminya yang muncul setiap waktu dan perlahan menghancurkan keharmonisan rumah tangga mereka.
Diproduseri Sugianto dan Sani B. Krisna, film yang digarap rumah produksi Travel Stories Pictures itu juga menampilkan Ence Bagus, Lulu Zakaria, Lucky L. Moniaga, Amel Alvi, dan Decy Decinta. Film Samawa dijadwalkan berlayar di bioskop mulai 27 Februari. (JP)