Kemenag Imbau Lembaga Amil Zakat Jaga Transparansi dan Akuntabilitas

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga amil zakat. Caranya, dengan mendorong transparansi serta akuntabilitas. Karena, saat ini dana zakat yang berhasil dikumpulkan lembaga amil sudah mencapai ratusan miliar rupiah tiap tahunnya.

Menurut Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur, aspek transparansi dan akuntabilitas harus dijalankan dengan baik. Langkah itu dapat mendorong peningkatan partisipasi muzaki atau si pembayar zakat.

Soal transparansi, Waryono menegaskan keterbukaan laporan kinerja lembaga amil zakat menjadi faktor kunci. Khususnya dalam membangun kepercayaan publik terhadap sistem zakat nasional.

“Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat adalah hal fundamental untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memperluas dampaknya dalam pembangunan kesejahteraan,” jelas Waryono pada Ahad 16 Februari 2025.

Lebih jauh dia mengatakan, Kemenag berkomitmen untuk terus memperkuat regulasi di bidang zakat. Serta, mendorong lembaga zakat menerapkan standar pengelolaan yang profesional dan terbuka. Publikasi kinerja tahunan oleh lembaga zakat merupakan langkah penting dalam optimalisasi penghimpunan dan penyaluran dana zakat.

Dengan adanya keterbukaan informasi, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memahami peran strategis zakat dalam mengentaskan kemiskinan dan memperkuat perekonomian umat.

Waryono menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga zakat, dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi zakat sebagai instrumen sosial dan ekonomi.

Untuk diketahui, lembaga-lembaga zakat di Indonesia mencatat pertumbuhan positif dalam penghimpunan dana sepanjang 2024. Total dana yang dikelola mencapai ratusan miliar rupiah dan disalurkan kepada jutaan penerima manfaat di berbagai sektor. Mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan.

“Kemenag berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi zakat,” katanya. Serta memperkuat kebijakan yang mendorong partisipasi masyarakat dalam menunaikan zakat secara lebih luas dan terstruktur.

“Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan lembaga zakat sangat diperlukan,” jelasnya. Agar zakat dapat dikelola dengan optimal dan tepat sasaran. Dengan transparansi yang terus ditingkatkan, dapat memperluas cakupan manfaat zakat. Serta menjadikannya sebagai instrumen kesejahteraan yang efektif. (JP)

  • Bagikan