Tekan Volume Impor Tekstil, Senayan Dorong Perkuat Penegakan Hukum

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN – Anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo mendesak Pemerintah melakukan upaya taktis, cermat, dan tepat untuk menekan tingginya volume impor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang masuk ke Indonesia.

Upaya ini penting dilakukan untuk melindungi industri tekstil dalam negeri dan masyarakat.

“Menurut saya, Pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait harus melakukan upaya-upaya yang nyata untuk menekan tingginya volume impor tekstil dan produk tekstil yang masuk di Indonesia, sehingga industri tekstil dan masyarakat kita benar-benar terlindungi,” tegas Rudianto Lallo dalam keterangannya kepada RM.id, Rabu (19/2/2025).

Rudi-sapaan Rudianto Lallo ini membeberkan, tingginya volume impor tekstil dan produk tekstil senyatanya punya basis data yang valid.

Dia lalu mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) per November 2024, yang mencatat bahwa impor tekstil dan produk tekstil periode Januari-November 2024 mencapai 1,96 juta ton dengan nilai 8,07 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Nilai impor tersebut naik 5 persen dibanding periode sama pada 2023 sebanyak 1,79 juta ton dengan nilai 7,63 miliar dollar AS. Selain itu, data BPS juga menunjukkan bahwa selama kurun 2013–2023, rata-rata volume impor tekstil dan produk tekstil yang masuk ke Indonesia mencapai 2,15 juta ton per tahun.

“Kalau gempuran impor tekstil dan produk tekstil terus dibiarkan membanjiri pasar di Indonesia, maka yang akan mengalami kerugian adalah pelaku industri tekstil dalam negeri termasuk industri garmen dan para pekerja industri, serta tentu masyarakat sebagai konsumen dan pedagang juga rugi,” tuturnya.

Rudi menekankan, praktik dugaan impor tekstil ilegal dan keberadaan mafia impor tekstil ilegal berserta jaringannya harus terus menjadi perhatian serius Pemerintah dan aparat penegak hukum baik Kejaksaan maupun Polri.

Apalagi kata mantan Ketua DPRD Kota Makassar ini, berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) terdapat tujuh komoditas impor ilegal yang paling banyak membombardir pasar domestik Indonesia.

  • Bagikan