Konjen Australia dan ‘Pammalaysia’ Jadi Magnet Seminar Nasional Bahasa Ibu Gagasan HPBD-PPBDI Sulsel 12:58

  • Bagikan

    MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Himpunan Pelestari Bahasa Daerah (HPBD) bersama Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) Sulawesi Selatan sukses menggelar Seminar Nasional Bahasa Ibu. Kegiatan seminar nasional yang digelar di Ballroom
    Menara Pinisi Teather, Universitas Negeri Makassar (UNM), Jumat, 21 Februari ini merupakan wujud perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional yang diperingati setiap 21 Februari.

    Bekerja sama dengan Balai Bahasa Sulsel, UNM, dan sejumlah kalangan, membuat Seminar Nasional menarik perhatian dan antusias para peserta dari berbagai latar belakang profesi. Tercatat 400-an lebih peserta hadir secara luring, baik guru, mahasiswa, Dosen, Kepala Sekolah, Pengawas, hingga unsur pengusaha. Selain itu juga dihadiri ratusan peserta secara daring.

    Bagaimana tidak, Seminar Nasional yang digagas dua komunitas ini mendatangkan para pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri.

    Konsulat Jenderal Australia, Mr. Todd Dias terbang demi menghadiri kegiatan itu. Sedangkan Moch Amin Bin Nasir, Pengerusi Persatuan Komuniti Bugis Sabah (PKBS) Tawau-Malasyia hadir secara daring. Untuk pembicara dari dalam negeri ada Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikdasmen, Ganjar Harimansyah, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Dora Amaliah, Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Makassar, Prof Andi Sukri Syamsuri dan beberapa akademisi Universitas Hasanuddin, IAIN Parepare, UMI, dan UNM. Rektor UNM melalui WR I, Prof Andi Aslindah menjadi pembicara kunci.

    “Kami menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan Seminar Nasional ini sehingga berhasil terlaksana dengan sukses,” ujar Asis Nojeng, Ketua HPBD.

    “Semua bisa sukses karena kolaborasi apik,” timpal Rahmaniar, Ketua PPBDI Sulsel.

    Plt Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Dewi Pridayanti memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan seminar nasional itu.

    “Seminar ini merupakan salah satu langkah nyata dalam memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional pada tanggal 21 Februari, yang tahun ini menjadi momen yang sangat berarti untuk meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya melestarikan bahasa ibu, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya dan sejarah bangsa kita,” ucap Dewi menguatkan tema Seminar Nasional “Membangun Kesadaran Global dalam Pelestarian Bahasa Daerah”.

    Pada kegiatan seminar itu juga dirangkaikan dengna penyerahan penghargaan kepada dua pemerintah kota di Sulawesi Selatan yang menunjukkan komitmen dan kepedulian terhadap bahasa daerah. Kedua daerah itu adalah Kota Parepare dan Makassar. Selain itu juga memberikan apresiasi kepada Rektor UNM.

    Penghargaan berskala nasional ini ditandatangani oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin pertanggal 21 Februari 2025. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Plt Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Dewi Pridayanti didampingi Konsulat Jenderal Australia, Mr. Todd Dias

    HPBD dan PPBDI Sulsel juga menjadikan momen itu dalam memberikan penghargaan kepada lima orang sosok yang peduli pelestarian bahasa daerah di Sulsel. Kelimanya adalah Wali Kota Makassar, Wali Kota Parepare, Rektor UNM, Balai Bahasa Sulsel, dan Penerbit Buku CV Indo Global. (*)

    • Bagikan

    Exit mobile version