JAKARTA, BACAPESAN– Kesuksesan film Iblis Dalam Kandungan yang pertama membuat produser dan sutradara memiliki keberanian untuk menggelontorkan uang yang jauh lebih besar pada saat memproduksi film versi sekuelnya yang berjudul Iblis Dalam Kandungan 2: Deception.
Film itu dibintangi Denira Wiraguna, Widi Mulia, dan Muhammad Adhiyat. Dalam film ini banyak mengambil scene untuk setting tempat di rumah sakit. Menariknya, set rumah sakit itu dibangun dari awal hanya untuk keperluan produksi. Film Iblis Dalam Kandungan 2: Deception tidak mengambil lokasi syuting di rumah sakit yang sudah ada.
“Rumah sakit kita bikin karena tidak ada rumah sakit yang mau jadi tempat syuting pas baca naskah skenarionya,” ujar Johansyah Jumberan selaku sutradara dalam jumpa pers di bilangan Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan, Senin 24 Februari.
Untuk perlengkapan rumah sakit, dipastikannya menggunakan peralatan selayaknya peralatan di rumah pada umumnya. “Kita bikin selayaknya rumah sakit sungguhan. Untuk alat-alatnya kita sewa,” ucapnya lebih lanjut.
Pria yang juga merupakan sutradara film Saranjana: Kota Ghaib itu memastikan, versi sekuel ini tetap dapat dinikmati tidak harus menonton versi yang pertama. Sebab, alur ceritanya masih dapat dipahami meskipun tidak menonton yang pertama.
“Sebenarnya film ini yang mau dijadikan yang pertama karena bicara tentang kelahiran. Cuma karena harus bangun set rumah sakit dan biayanya mahal. Saat itu dananya tidak memungkinkan untuk itu,” ungkapnya.
Film Iblis Dalam Kandungan 2: Deception menceritakan tentang dokter rumah sakit yang bekerja sama dengan sebuah sekte ilmu hitam. Sepanjang menonton filmnya, para penonton dibuat deg-degan.
Setelah kepergian suaminya, Ferdi, Amelia (Widi Mulla) berusaha membangun kembali hidupnya dengan kedua anak angkatnya, Alani (Denira Wiraguna) dan Vito (Muhammad Adhiyat).
Mereka kembali ke rumah lama dan mencoba menjalani kehidupan yang tenang dan penuh harapan, terutama dengan kehamilan Amelia yang semakin mendekati hari persalinan.
Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi ketegangan saat dokter Iman (Rendy Herpy) menyarankan Amelia untuk menjalani opname dan pindah rumah sakit guna mengurangi risiko komplikasi persalinan. Demi keselamatan dirinya dan bayi yang dikandungnya, Amelia pun menyetujui saran dokter Iman.
Harapan yang semula begitu besar justru berubah menjadi mimpi buruk. Amelia mendapati dirinya terperangkap dalam konspirasi kelam antara dokter Iman dan pihak rumah sakit. Perlahan, ancaman semakin nyata, mengungkap rahasia mengerikan yang mengancam nyawa serta bayi di dalam kandungannya.
Di tengah teror yang mencekam, Alani, Vito, dan Bara (Munggaran Meldrat), kakak kelas Alani, berjuang mati-matian untuk menyelamatkan Amelia. Berpacu dengan waktu, mereka harus menghadapi kekuatan jahat yang tak hanya mengincar nyawa, tetapi juga menyimpan kebenaran kelam yang selama ini tersembunyi. (JP)