BPKH Ajak Perguruan Tinggi Kelola Dana Haji

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Dana kelolaan di Badan Pengelola Dana Haji (BPKH) setiap tahun terus meningkat. Seiring dengan tingginya animo umat Islam di Indonesia untuk berangkat haji. Saat ini dana kelolaan BPKH mencapai Rp 171 triliun. Mereka terus mencari strategi dan inovasi baru dalam pengelolaan dana haji.

Dana haji yang dikelola BPKH itu, bersumber dari setoran awal biaya haji. Seperti diketahui untuk mendaftar haji, calon jamaah wajib setor Rp 25 juta per orang. Saat ini ada sekitar 5,4 juta calon jamaah haji Indonesia yang antre diberangkatkan.

Informasi terbaru mengenai dana kelolaan itu, disampaikan Anggota Dewan Pengawas BPKH Mulyadi. Di forum Internasional AppliedHE Xchange 2025 dia mengatakan, saat ini dana kelolaan BPKH telah mencapai angka Rp 171 triliun. Dengan tren pertumbuhan yang positif setiap tahunnya.

Untuk mendukung pengelolaan dana haji yang berkelanjutan, Mulyadi mengatakan BPKH terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak melalui sejumlah inisiatif strategis. Beberapa di antaranya adalah kemitraan dengan universitas dan lembaga penelitian.

“Yang bertujuan menggali strategi keuangan terbaik dalam pengelolaan dana haji,” kata Mulyadi dalam keterangannya Rabu (26/2).

Dia menambahkan bahwa BPKH juga menyediakan program magang bagi mahasiswa. Tujuannya untuk memberikan pengalaman langsung dalam praktik keuangan Islam. Selain itu, komitmen BPKH dalam mendukung pendidikan ditunjukkan melalui program beasiswa yang mereka sediakan.

Selain itu Mulyadi juga menyoroti peran penting sektor ekonomi syariah dalam perekonomian Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara dengan ekosistem ekonomi syariah terbesar di dunia, tantangan ini semakin nyata.

“Sektor ekonomi syariah, termasuk keuangan dan perbankan Islam, terus tumbuh secara signifikan,” kata dia. Salah satu aspek penting dalam sektor ini adalah pengelolaan dana haji. Karena bisa berperan memastikan efisiensi dan keberlanjutan dana jamaah haji.

Oleh karena itu, lembaga pendidikan tinggi di Indonesia perlu mempersiapkan lulusan dengan pemahaman mendalam tentang keuangan Islam. “Khususnya dalam pengelolaan dana haji,” tutur Mulyadi.

Sementara itu Wakil Rektor Universitas Sebelas Maret Prof Fitria Rahmawati menyatakan apresiasi tinggi atas kontribusi BPKH terhadap pengembangan pendidikan. Program-program yang diinisiasi BPKH, seperti penelitian, magang, dan beasiswa, sangat membantu universitas dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan industri.

“Khususnya dalam bidang keuangan syariah,” ungkapnya. (JP)

  • Bagikan