JAKARTA, BACAPESAN– PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatatkan pertumbuhan positif pada semua indikator kinerja finansial baik aset, pembiayaan, maupun Dana Pihak Ketiga (DPK) di 2024. Profitabilitas perusahaan tercermin pada perolehan laba yang meningkat hingga 19,5% secara tahunan (year an year/yoy) yang ditopang oleh peningkatan pembiayaan yang berkualitas.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, pertumbuhan yang solid ini didorong oleh kemampuan perusahaan untuk mengakselerasi teknologi dan adaptasi layanan yang didukung oleh pengelolaan sumber daya manusia dan manajemen risiko yang baik.
Di mana Bank mampu menjaga efisiensi aktivitas operasional tercermin pada rasio BOPO yang berada di posisi 79%, sementara fungsi intermediasi perbankan ditunjukkan dari FDR pada 81,3% yang mencerminkan aktivitas penghimpunan dan penyaluran pembiayaan yang berimbang.
“Laba kami di Rp183 miliar pada 2024 atau naik sekitar 19%,” kata Yuli dalam kegiatan Media Update, Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2024- Evolve with Agility di Kantor Pusat BCA Syariah di Jakarta Timur, Jumat 28 Februari.
Per Desember 2024, aset BCA Syariah tumbuh 15% secara tahunan (yoy) mencapai Rp16,6 triliun didukung oleh pertumbuhan DPK di semua produk baik tabungan, giro maupun deposito. Hal ini mencerminkan meningkatnya minat masyarakat untuk menabung di BCA Syariah.
“Pertumbuhan DPK mencapai 20,3% yoy mencapai Rp13,2 triliun. Meningkatnya dana tabungan sebesar 17,9% yoy dan giro sebesar 21% yoy menjadikan perolehan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) tumbuh sebesar 19,4% yoy. BCA Syariah mampu menjaga komposisi CASA di 2024 sebesar 37,8% terhadap DPK,”
BCA Syariah meluncurkan new mobile banking B5ya pada Agustus 2024 sebagai salah satu inisiatif strategis dalam menghimpun CASA. Dengan fitur pembukaan rekening secara online, BSya memberikan. kemudahan pembukaan rekening kapanpun di mana pun tanpa harus ke cabang BCA Syariah.
Yuli mengatakan, BSya hadir untuk merespon perkembangan tren transaksi digital yang semakin pesat, Dalam mengembangkan BSya, pihaknya fokus pada fitur sesuai dengan masukan-masukan yang diberikan nasabah melalui berbagai kanal reviu sehingga BSya benar-benar hadir untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan transaksi nasabah.
BSya hadir dengan fitur yang lebih lengkap dengan berbagai keunggulan transaksi diantaranya: bebas biaya transfer ke Bank BCA, bebas biaya tarik tunai cordless di ATM BCA, bebas biaya Top Up Flazz dan fitur yang membantu kemudahan ibadah seperti setoran biaya haji, petunjuk arah kiblat dan transfer zakat. Pengembangan fitur akan terus ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan nasabah di 2025.
Fungsi intermediasi diimplementasikan dengan baik tercermin pada penyaluran pembiayaan yang berkualitas di semua segmentasi pembiayaan baik komersial, UMKM dan Komersial, tumbuh sebesar 18,9% yoy dengan total pembiayaan mencapai Rp10,7 triliun.
Secara komposisi, pembiayaan BCA Syariah ditopang oleh pembiayaan komersial yang mencapai Rp7,4 triliun dengan pertumbuhan sebesar 17% yoy. Penyaluran pembiayaan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, tercermin pada Non Performing Financing (NPF) gross yang terjaga di posisi 1,54%.
Jika dilihat secara pertumbuhan, pembiayaan konsumer meliputi KPR IB, KKB IB dan Emas iB, tumbuh. paling tinggi mencapai 74,7% dibandingkan pertumbuhan segmen pembiayaan lainnya. Pencapaian ini didukung oleh didorong oleh berbagai kegiatan inklusi dan literasi bertujuan untuk mendorong pemahaman masyarakat terhadap manfaat pembiayaan konsumer di BCA Syariah.
Di antara produk konsumer BCA Syariah, pembiayaan Emas iB tumbuh paling tinggi sebesar 198,6% γογ mencapai Rp153 miliar dan diikuti oleh pembiayaan KPR IB yang tumbuh 73,4% yoy mencapai Rp1,2 triliun. Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, untuk memudahkan akses masyarakat terhadap pembiayaan emas iB, kami telah mengembangkan pengajuan pembiayaan emas via online di mobile banking BSya.
Komitmen perusahaan untuk penyaluran pembiayaan yang berkelanjutan dapat terlihat pada penyaluran pembiayaan pada sektor Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) yang tumbuh 4,3% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp2,8 triliun.
Komposisi pembiayaan hijau BCA Syariah mencapai 26,4% dari total pembiayaan di 2024, Pembiayaan disalurkan pada 6 kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) dengan penyaluran terbesar untuk jenis usaha yang menggunakan produk dan sumber daya yang menghasilkan sedikit polusi (eco-efficient) sebesar Rp595 miliar.
Yuli menambahkan tahun 2025 pihaknya akan memperkuat penyaluran pada sektor efisiensi energi, eco efficient dan transportasi ramah lingkungan. “Kami akan melakukan pengembangan dan terus meningkatkan pemahaman mengenai pembiayaan hijau sehingga mampu meningkatkan portfolio berkelanjutan baik yang eksisting maupun yang belum terjangkau saat ini,” ungkapnya.
BCA Syariah optimis untuk meraih pertumbuhan kinerja di 2025. Dengan pertimbangan prospek ekonomi, proyeksi regulator dan strategi bisnis yang akan diterapkan, BCA Syariah menargetkan pertumbuhan double digit pada aset, DPK dan pembiayaan di akhir 2025.
(JP)