JAKARTA, BACAPESAN– Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara mengajak Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto untuk berkolaborasi demi mengoptimalkan program Transmigrasi Patriot.
Program itu adalah transmigran yang terdiri atas mahasiswa strata 1 sampai strata 3 yang diberikan beasiswa dan akan mukim di suatu kawasan transmigrasi sebagai proyek awal.
Iftitah berharap sinergi antara Kementrans dan Kemendikti Saintek bisa mempercepat realisasi Transmigrasi Patriot. “Agar program ini berjalan optimal, mohon kiranya kami diberikan penjabaran mengenai batasan atau aturan standar untuk bisa berkolaborasi dengan Mendikti Saintek menjalankan program Transmigrasi Patriot,” ujarnya.
Transmigrasi Patriot diinisiasi sebagai wadah akademisi untuk mengabdikan diri di kawasan transmigrasi. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), mendorong pembangunan ekonomi dan sosial, serta menciptakan pusat ekonomi baru di daerah transmigrasi.
Iftitah menargetkan peresmian Transmigrasi Patriot dalam waktu dekat. “Jika regulasi dan kajian selesai, program ini bisa segera dijalankan guna menciptakan SDM unggul melalui transmigrasi,” tuturnya.
Dukungan juga datang dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. “Kami sudah berdiskusi dengan LPDP, dan Menteri Keuangan sangat mendukung program ini. Pendidikan tinggi akan disinergikan dengan universitas untuk mengoptimalkan Transmigrasi Patriot,” tuturnya.
Menurut Iftitah, pengembangan kawasan transmigrasi harus dimulai dengan peningkatan kualitas SDM. “Paradigma baru transmigrasi ibarat gula dan semut. Datangkan dulu gulanya, maka semut akan datang sendiri. Tingkatkan SDM, maka investor, industrialisasi, dan hilirisasi akan mengikuti,” paparnya.
Mendikti Saintek Brian Yuliarto menyambut baik kolaborasi ini. Dia menegaskan Kemendikti Saintek siap menyiapkan regulasi serta berkoordinasi dengan perguruan tinggi.
“Kami segera menindaklanjuti sinergi ini. Jika aturan segera dirampungkan, dalam tiga hingga empat bulan ke depan kita bisa mulai assessment awal dengan penjaringan minat dari LPDP serta kesiapan Kementerian Transmigrasi,” ungkap Brian. (JP)