SINGAPURA, BACAPESAN– Keberlanjutan bukan sekadar prinsip, tetapi menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun industri yang lebih bertanggung jawab. Sebagai bagian dari MIND ID, Holding Industri Pertambangan Indonesia, PT Vale Indonesia (PT Vale) menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas dengan meraih Bronze Award dalam kategori Asia’s Best Sustainability Report (CEO Letter) pada ajang bergengsi 10th Asia Sustainability Reporting Awards (ASRA).
Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas kualitas laporan keberlanjutan, tetapi juga refleksi dari upaya berkelanjutan dalam memastikan operasional yang lebih terbuka, bertanggung jawab, dan berdampak positif bagi masyarakat serta lingkungan. Dengan mengikuti standar global dan terus meningkatkan kualitas keterbukaan informasi, PT Vale menunjukkan bahwa industri pertambangan dapat menjadi kekuatan transformasi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Menjadikan keberlanjutan sebagai bagian dari DNA perusahaan berarti memastikan bahwa setiap langkah operasional mencerminkan komitmen jangka panjang terhadap tata kelola yang baik (governance), perlindungan lingkungan (environment), dan pembangunan sosial (social). Proses pelaporan keberlanjutan bukan sekadar pemenuhan kewajiban, melainkan cerminan dari transparansi yang terus diperkuat dalam menjalankan bisnis yang bertanggung jawab.
“Keberlanjutan adalah bagian dari identitas kami. Di setiap operasi, baik di Blok Sorowako, Blok Pomalaa, maupun Blok Bahodopi, prinsip ini selalu menjadi pijakan utama. Penghargaan ini bukan hanya sebuah pencapaian, tetapi juga pengingat bahwa transparansi dan akuntabilitas harus terus menjadi standar dalam industri ini,” ujar Febriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia.
Setiap tahun, upaya dalam menyusun laporan keberlanjutan dilakukan dengan semakin memperdalam refleksi dan evaluasi terhadap dampak yang dihasilkan, memastikan bahwa setiap data yang dipublikasikan tidak hanya akurat, tetapi juga dapat menjadi acuan dalam mengambil keputusan strategis ke depan.
Di tengah meningkatnya ekspektasi terhadap praktik keberlanjutan, kepercayaan pemangku kepentingan menjadi elemen krusial. Keikutsertaan dalam ASRA dan keberhasilan meraih penghargaan ini semakin menegaskan posisi Vale Indonesia sebagai pelopor dalam industri pertambangan yang mengedepankan standar global dalam pelaporan dan implementasi keberlanjutan.
Menurut Elaine Cohen, Managing Director Beyond Business Ltd, yang juga menjadi juri ASRA, proses seleksi dilakukan secara ketat untuk memastikan bahwa laporan yang terpilih benar-benar merepresentasikan standar tertinggi dalam keterbukaan dan akuntabilitas.
“Setiap tahun, persaingan semakin ketat karena perusahaan-perusahaan di Asia semakin serius dalam menerapkan transparansi keberlanjutan. Semua perusahaan yang mengikuti telah menetapkan tolok ukur tinggi dalam pengungkapan kualitas yang tidak hanya berbasis data, tetapi juga menunjukkan dampak nyata,” ungkapnya.
Rajesh Chhabara, Pendiri ASRA dan Managing Director CSRWorks, turut menambahkan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya berkelanjutan dalam mengelola risiko, peluang, dan dampak keberlanjutan dengan kejelasan serta akuntabilitas.
Pencapaian ini bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari perjalanan panjang dalam memperkuat budaya keberlanjutan di industri pertambangan nasional. ,PT Vale terus berinovasi dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih bertanggung jawab, memastikan bahwa pertumbuhan bisnis sejalan dengan komitmen terhadap keberlanjutan.
Dengan semakin ketatnya persyaratan global terkait ESG (Environmental, Social, and Governance), transparansi dalam pelaporan keberlanjutan memberikan keunggulan kompetitif yang tidak hanya meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, tetapi juga membuka akses yang lebih luas terhadap investasi berkelanjutan.
Keberlanjutan telah menjadi pilar utama dalam memastikan industri pertambangan mampu memberikan nilai tambah bagi bangsa, membangun ekosistem yang lebih inklusif, serta berkontribusi dalam upaya pencapaian Net Zero Emission. Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa transformasi industri dimulai dari keterbukaan dan akuntabilitas—dua hal yang selalu menjadi prioritas utama dalam setiap langkah strategis ke depan.