Nirwan Wahyudi AR Raih Gelar Doktor, Kembangkan Aplikasi Dakwah Maps di Majene

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN – Nirwan Wahyudi AR resmi menyandang gelar doktor setelah mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor pada Program Studi Dirasah Islamiyah, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Senin, 10 Maret 2025.

Sidang promosi doktor yang digelar di kampus Pascasarjana UIN Alauddin itu dipimpin langsung oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Prof Hasyim Hadade MA. Dalam kesempatan itu, Nirwan memaparkan disertasinya yang berjudul ” Pengembangan Prototipe Aplikasi Dakwah Maps di Majene Sulawesi Barat”.

Dalam penelitiannya, Nirwan menyoroti tantangan dakwah yang kerap tidak selaras dengan kondisi sosial keagamaan masyarakat, khususnya di wilayah Majene, Sulawesi Barat. Ia mencatat, keterbatasan informasi menjadi salah satu hambatan utama bagi para dai dalam memahami kebutuhan dan karakteristik mad’ū atau objek dakwah.

“Majene sebagai kota pendidikan memiliki potensi besar menjadi model digitalisasi dakwah di Indonesia Timur,” kata Nirwan dalam sidangnya.

Berangkat dari temuan tersebut, Nirwan mengembangkan prototipe aplikasi Dakwah Maps, sebuah platform digital berbasis pemetaan yang dirancang untuk memudahkan para pendakwah mengakses data sosial keagamaan masyarakat di suatu wilayah.

Dalam risetnya, Nirwan mengadopsi metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan pendekatan kualitatif interdisipliner yang memadukan ilmu dakwah dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Ia juga menerapkan model pengembangan Four-D, yang meliputi tahapan define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (pendiseminasian).

Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan utama. Pertama, ada kebutuhan mendesak akan sistem pemetaan dakwah di Majene, menyusul temuan ketidaksesuaian metode dakwah dengan kondisi sosial mad’ū.

Kedua, tahap pendefinisian berhasil mengidentifikasi kebutuhan pemetaan dakwah dari sudut pandang para dai dan masyarakat. Ketiga, perancangan aplikasi menghasilkan cetak biru Dakwah Maps dengan fitur utama berupa data profil dan lokasi masjid, demografi, isu prioritas, serta preferensi organisasi atau paham keagamaan masyarakat.

Keempat, tahap pengembangan berhasil melahirkan prototipe Dakwah Maps yang fungsional.

Terakhir, tahap pendiseminasian difokuskan pada akademisi, praktisi dakwah, ahli teknologi digital, serta lembaga dakwah untuk memperoleh umpan balik dan penyempurnaan aplikasi.

Nirwan menyebut, implikasi penelitiannya tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga praktis.

Secara teoritis, ia berupaya memperkuat argumen kompatibilitas teknologi modern dengan nilai-nilai Islam, sekaligus membantah pandangan skeptis yang menganggap keduanya bertentangan.

Sementara secara praktis, Dakwah Maps diharapkan menjadi alat bantu yang dapat meningkatkan efektivitas dakwah berbasis data, sekaligus menjadi rujukan bagi lembaga dakwah dan pemerintah, khususnya Kementerian Agama, dalam merumuskan kebijakan pemetaan dakwah.

“Dengan adanya Dakwah Maps, para dai bisa lebih tepat sasaran dalam menyampaikan pesan dakwah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Nirwan.

  • Bagikan

Exit mobile version