JAKARTA, BACAPESAN– Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri memastikan, dirinya akan bertanggung jawab atas situasi yang terjadi pada perusahaan bahan bakar minyak (BBM) milik pemerintah. Meski memang, kasus yang mencuat saat ini terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Dirut PT Pertamina.
Pernyataan ini disampaikan Simon saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3).
Ia berharap, pertamina dapat dipulihkan setelah tertimpa kasus dugaan korupsi manipulasi komposisi BBM, pada periode 2018-2023. Kasus dugaan korupsi itu saat ini tengah ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).
“Walaupun kejadian ini terjadi sebelum era saya bergabung, namun sebagai pimpinan yang diberi amanah saat ini, ini adalah tanggung jawab saya juga,” kata Simon dihadapan Komisi VI DPR RI.
“Saya hadir untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian yang telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Kami memohon kesempatan untuk bekerja keras agar dapat kembali mendapatkan kepercayaan dan kebanggaan dari masyarakat,” sambungnya.
Dia mengungkapkan, pada awal pengungkapan kasus oleh Kejaksaan Agung, dirinya memilih untuk tidak langsung tampil ke publik guna menghindari kesan perlawanan.
Keputusan itu diambil agar tidak memperkeruh suasana, serta memberi kesempatan bagi Pertamina untuk melakukan introspeksi dan evaluasi internal.
“Kami sangat mendukung proses penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung. Kami menghormati fakta hukum yang ditemukan dan memberikan ruang kepada aparat penegak hukum untuk bekerja secara independen,” ujarnya.
Lebih lanjut, Simon menegaskan sebagai upaya dari perbaikan, Pertamina telah membentuk crisis center yang bertugas mengintegrasikan informasi, mengoordinasikan lintas fungsi, serta memantau potensi risiko bisnis dan operasional. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan efektivitas dalam menangani berbagai tantangan di masa depan.
“Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Komisi VI DPR RI, juga menjadi faktor penting dalam memastikan keberlanjutan Pertamina sebagai aset strategis bangsa,” pungkasnya. (JP)