MAKASSAR, BACAPESAN– Muhammad Syafril Sunusi resmi meraih gelar doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Ia mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor Program Studi Dirasah Islamiyah Pascasarjana UIN Alauddin, Kamis, 13 Maret 2025.
Dalam disertasinya yang berjudul “Pengaruh Pembinaan Karakter, Disiplin, dan Motivasi terhadap Perilaku Beribadah pada Taruna Politeknik Pelayaran Barombong Makassar Sulawesi Selatan,” Syafril meneliti perilaku ibadah para taruna di kampus pelayaran tersebut.
Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Barombong dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi yang mendidik calon pelaut di Indonesia. Namun, di balik program pembinaan karakter, disiplin, dan motivasi yang diterapkan, masih ditemukan taruna yang melanggar aturan, termasuk dalam kedisiplinan beribadah.
Syafril menjelaskan, penelitiannya bertujuan untuk mengetahui gambaran pembinaan karakter, disiplin, motivasi, serta perilaku beribadah taruna di Poltekpel Barombong. Ia juga menelusuri sejauh mana ketiga faktor tersebut berpengaruh terhadap perilaku ibadah, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Penelitian dilakukan dengan metode survei terhadap 51 taruna, dari total populasi 204 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel frekuensi, regresi linier sederhana, dan regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan karakter, disiplin, motivasi, dan perilaku beribadah taruna masih berada pada kategori sedang. “Artinya, perlu ada upaya peningkatan dalam membina ibadah mereka sebagai seorang muslim,” ujar Syafril.
Disertasinya juga menegaskan bahwa pembinaan karakter, disiplin, dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku ibadah para taruna. Ketiga faktor itu mendorong taruna lebih sadar dalam menjalankan ajaran agama Islam. “Mereka memahami bahwa dosa membawa akibat buruk, baik di dunia maupun di akhirat. Kesadaran ini memotivasi taruna untuk menghindari perilaku negatif,” katanya.
Sebagai bagian dari pembinaan, Poltekpel Barombong telah membentuk Pusat Pembangunan Karakter Taruna dan menerapkan perintah harian sifat tetap (PHST) bagi seluruh taruna.
Syafril menambahkan, hasil penelitiannya memiliki beberapa implikasi.
Pertama, perlunya perhatian serius dari pimpinan, dosen, instruktur, dan pembina ketarunaan untuk meningkatkan perilaku ibadah taruna. Kedua, peran orang tua juga penting, terutama ketika taruna sedang pesiar ke rumah masing-masing.
“Pengawasan dari keluarga tetap dibutuhkan agar perilaku ibadah mereka tetap terjaga,” ujarnya.
Ia juga mendorong penelitian lanjutan untuk mengkaji faktor-faktor lain yang memengaruhi perilaku beribadah, karena penelitian yang ia lakukan masih terbatas pada tiga variabel utama.