Tingkatkan Pelayanan Haji Umrah, Kemendiktisaintek Gandeng Kampus hingga Diaspora

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Ibadah Haji dan Umrah bukan hanya sekadar ritual tahunan, tapi sebuah perjalanan spiritual. Oleh karenanya, peningkatan kualitas penyelenggaraannya terus dilakukan. Termasuk lewat riset.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengungkapkan, pihaknya siap berkolaborasi terkait upaya peningkatan penyelenggaraan umrah dan haji. Menurutnya, Indonesia memiliki ratusan ribu dosen yang dapat diajak bekerja sama dalam pengembangan teknologi, riset, optimalisasi biaya, pengembangan infrastruktur dan literasi penyelenggaraan ibadah haji dan umrah
tersebut.

“Kami ingin berkontribusi. Jadi, kami tertarik juga untuk melakukan riset-riset haji. Kampus-kampus juga siap,” tuturnya dalam audiensi dengan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, di Jakarta, Selasa (11/3).

Lebih dari itu, Brian pun mencanangkan kerja sama dengan kampus di Arab Saudi untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan pelayanan haji jamaah Indonesia. Misalnya, lewat dana penelitian dari perguruan tinggi luar negeri yang bekerja sama dengan Kemdiktisaintek.

Sebagai bentuk implementasi ini, Mendiktisaintek juga berencana menggandeng Diaspora Indonesia yang ada di Arab Saudi. Mereka akan didorong untuk berkontribusi dalam mengatasi fenomena permasalahan haji di Indonesia.

Harapannya, kualitas pelayanan haji yang diberikan oleh negara bisa terus ditingkatkan, sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh masyarakat. “Ke depan, Kemdiktisaintek akan terus menggali potensi dan peluang untuk memberikan dukungan penuh dalam penyelenggaraan haji di Indonesia,” ungkapnya.

Wakil Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak mengapresiasirencana kolaborasi yang terjalin dengan Kemendikti Saintek. Terkait upaya peningkatan pelayanan ibadah haji dan umrah, pemerintah tengah merevisi Undang-Undang Pengelolaan Keuangan Haji dan Undang-undang Penyelenggaraan Haji.

“Revisi ini dilakukan untuk mengatasi inefisiensi dan penyimpangan dalam penyelenggaraan haji. Kami berharap manajemen haji dan umrah dapat dikelola bersama dengan Kemdiktisaintek,” tuturnya.

Audiensi ini juga turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemendikti Saintek Ahmad Najib Burhani, Penasehat Khusus Mendikti Saintek Marsetio, serta jajaran dari Badan Penyelenggara Haji. (JP)

  • Bagikan