Rahmah Bilqis Media Bersama MUI Bertekad Hapus Buta Aksara Al Qur’an

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN- Tingkat buta huruf alquran di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan survei, pada 2020 tercatat 59 persen umat Muslim di Indonesia belum bisa membaca Al-Quran.

Angka ini naik menjadi 65 persen pada 2021, dan pada 2022 melonjak hingga 72,25 persen. Ironisnya, Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia.

Menyikapi hal ini, Penerbit Rahmah Bilqis Media bersama Lembaga Wakaf MUI meluncurkan Dana Abadi Literasi Al-Quran (DALA) sebagai solusi pemberantasan buta huruf Al-Quran.

DALA hadir dengan metode inovatif Baca, Tulis, dan Hafal Quran (BTHQ) yang dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran Al-Quran bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Direktur Utama Penerbit Rahmah Bilqis Media, Ambar Pramita, menjelaskan bahwa metode BTHQ menggabungkan teknik membaca, menulis, dan menghafal alquran secara berulang.

“Kami mengembangkan empat metode utama dalam BTHQ, salah satunya adalah teknik menulis berulang. Peserta menulis ayat, membaca, menghafal, lalu menghapusnya, dan mengulangi proses ini hingga lima kali,” ujarnya kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jumat (14/3).

“Bagi yang belum lancar, mereka dapat menggunakan barcode murotal yang kami sediakan untuk mendengar bacaan dari Qari Masjidil Haram sambil menulis. Dengan pengulangan tujuh hingga sepuluh kali, insya Allah mereka bisa hafal,” sambung Ambar.

Selain itu, metode BTHQ juga dilengkapi dengan panduan awal ayat serta blok warna yang mempermudah pemahaman dan hafalan.

“Pendekatan ini dirancang agar pembelajaran Al-Quran lebih menarik dan efektif bagi berbagai generasi, termasuk Gen Z, milenial, hingga generasi yang lebih tua,” tutur Ambar.

Saat ini, ia menerangkan bahwa DALA dengan metode BTHQ telah diterapkan di berbagai daerah, termasuk Cianjur, Batam, dan kota-kota lainnya. Peluncuran metode ini dilakukan secara serentak di berbagai tempat, termasuk di Masjid Istiqlal Jakarta, melibatkan santri pesantren, siswa sekolah, serta peserta dari beberapa negara lain.

Untuk mendukung gerakan ini, Ambar juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam wakaf Al-Quran melalui DALA.

“Setiap donasi wakaf yang masuk akan digunakan untuk mencetak Al-Quran dengan metode BTHQ. Jadi, para donatur tidak hanya beramal, tetapi juga berkontribusi langsung dalam mencetak generasi yang melek Al-Quran,” pungkasnya. (JP)

  • Bagikan