JAKARTA, BACAPESAN– CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy membeberkan progres pengembangan proyek PT Vale di Blok Pomalaa (Sulawesi Tenggara), Blok Morowali (Sulawesi Tengah), dan Blok Sorowako (Sulawesi Selatan), saat buka puasa bersama sekaligus sharing session, Selasa (18/3). Dia menjelaskan, sesuai dengan komitmen investasi, perseroan terus memacu pembangunan proyek strategis yang ada di tiga provinsi tersebut.
Febriany menuturkan, pembangunannya sudah berjalan sesuai yang ditargetkan dengan perkembangan di setiap proyeknya yang sangat pesat. “Seperti di IGP Pomalaa proyek dengan investasi senilai USD 4,5 miliar sudah masuk pada fase konstruksi. Data per Desember 2024, pencapaian laporan kunci perizinan utama untuk proyek pertambangan greenfield saprolite dan limonite telah mencapai 49 persen,” jelasnya.
Proyek ini sedang dalam proses penyelesaian pada kuartal II 2026. Sementara itu, kolaborasi dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. dan Ford Motor Co. pada proyek HPAL Pomalaa terus mengalami kemajuan yang pesat.
“Inisiatif ini akan semakin memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global,” jelasnya.
Lebih lanjut Febriany menyampaikan, progres proyek IGP Morowali telah mencapai 80 persen dari target tahunannya. Proyek ini diyakini bisa selesai tepat waktu pada kuartal III 2025 dengan belanja modal yang lebih efisien.
Adapun proyek HPAL Sambalagi, yang ditandatangani dengan GEM Co., Ltd. pada 10 November 2024, merupakan langkah besar menuju fasilitas yang dirancang untuk mencapai emisi nol bersih sejak hari pertama, dengan investasi sebesar USD 1,4 miliar.
Untuk proyek Sorowako Limonate progresnya juga sedang berjalan dan diharapkan rampung pada 2027 mendatang. Izin lingkungan untuk proyek pengembangan tambang bijih limonit Sorowako telah diberikan pada akhir tahun 2024.
Izin tersebut akan memungkinkan perseroan untuk terus maju dengan rencana perluasan proyek pada tahun 2025. “Dukungan pemerintah, masyarakat termasuk media sangat dibutuhkan agar proyek ini bisa rampung sesuai yang ditargetkan, apalagi kehadirannya tentu memberikan multiflier effect salah satunya membuka lapangan kerja dan lapangan usaha,” ungkapnya.
Sebagai salah satu pelaku industri pertambangan, PT Vale sebagai bagian dari Group MIND ID berkomitmen untuk menjalankan operasi pertambangan yang bertanggung jawab, sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Dalam mendukung hilirisasi nikel, perusahaan menerapkan berbagai inisiatif yang memastikan proses produksi lebih efisien, ramah lingkungan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Kampanye good mining practices terus dijalankan perseroan dan mendapat pengakuan dari pemerintah dengan diperolehnya proper emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH).
Tentunya kepatuhan ini akan terus dijalankan dan menjadi jati diri perusahaan.
Tak sampai di situ saja, pada tahun 2025, perseroan akan mengejar IRMA 50, salah satu standar tertinggi untuk penambangan yang bertanggung jawab.
“Langkah-langkah ini akan semakin memantapkan posisi PT Vale sebagai pemimpin dalam operasi penambangan yang bertanggung jawab di panggung global. Khususnya, operasi Sorowako harus menjadi yang paling efisien, produktif, dan berkelanjutan. Prinsip People, Planet, and Profit (3P) harus menjadi inti dari kegiatan bisnis kami di masa mendatang,” tutur Febriany.
Pada kesempatan ini, perseroan juga berbagi program inisiatif keberlanjutan, termasuk pengelolaan lingkungan, rehabilitasi lahan pascatambang, serta program pemberdayaan masyarakat di sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan perusahaan membawa dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, kami terus meningkatkan standar operasional kami agar selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan Indonesia,” tuturnya. Sharing session juga dihadiri oleh Chief of CEO Office and Corporate Secretary Wiwik Muji Wahyuni dan Head of Corporate Communications Vanda Kusumaningrum. (JP)