JAKARTA, BACAPESAN- Bank Sahabat Sampoerna menargetkan pertumbuhan kredit 10-12 persen pada tahun 2025 dengan memfokuskan pada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan memperluas segmen wholesale.
“Kalau pertumbuhan target kredit tahun ini mungkin kita sesuai dengan industri, mungkin di 10-12 persen. Mengingat tahun lalu cukup tough untuk kita, jadi kalau secara target ya mau nggak mau mungkin di level rata-rata aja,” ujar Chief Digital Business Bank Sahabat Sampoerna Ivan Giarto dalam acara Buka Puasa Bersama Bank Sampoerna di Jakarta, Kamis.
Sejumlah strategi disiapkan mulai dari penyiapan infrastruktur, membangun tim dengan merekrut tenaga ahli yang fokus di bidang tersebut, serta meningkatkan produktivitas cabang melalui edukasi agar dapat lebih menjangkau segmen tersebut.
Di segmen digital, pihaknya akan memperkuat kerja sama dengan mitra-mitra yang sudah ada, salah satunya financial technology (fintech). Bank Sampoerna juga bakal memperkuat kerja sama di segmen konvensional dengan mitra microfinance, perusahaan pembiayaan (multifinance), perusahaan pegadaian, Koperasi Simpan Pinjam (KSP), serta lembaga keuangan mikro lainnya.
Hingga saat ini, Bank Sampoerna disebut memiliki sekitar 50 ribu nasabah yang terbagi ke dalam segmen UMKM dan wholeshale. Segmen UMKM sendiri terbagi menjadi dunia, yakni dilayani secara langsung maupun tidak langsung (melalui mitra).
“Hampir 70 persen (penyaluran kredit) itu ke UMKM secara tidak langsung. Kalau secara langsungnya ke UMKM di atas 30 persen,” kata Corporate Communications and Investor Relations Head Bank Sampoerna Ridy Sudarma. (JP)