SURABAYA, BACAPESAN- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie meresmikan dua fasilitas baru di Universitas Surabaya (Ubaya) pada Kamis (20/3). Fasilitas tersebut, Center for Aging Wellness dan Life Science Integrated Facilities (UBAYA LIFe), berfokus pada penelitian di bidang life science serta peningkatan kesejahteraan lansia. Peresmian berlangsung di Fakultas Teknobiologi, Kampus Ubaya Tenggilis.
Stella menekankan bahwa kemajuan sebuah bangsa sangat bergantung pada penguasaan sains dan teknologi. Dia mengapresiasi langkah Ubaya yang terus mendorong riset hingga berhasil meraih peringkat pertama perguruan tinggi swasta dalam sistem informasi penelitian nasional (SINTA).
”Presiden Prabowo Subianto pernah menegaskan bahwa tidak ada bangsa yang bisa makmur tanpa penguasaan sains dan teknologi yang baik. Karena itu, riset harus menjadi pilar utama dalam perguruan tinggi. Ubaya telah membuktikan kontribusinya dalam inovasi, dan saya yakin dengan fasilitas baru ini, penelitian yang dihasilkan akan semakin berdampak bagi masyarakat,” ujar Stella.
Selain meresmikan fasilitas tersebut, Stella juga meninjau berbagai inovasi yang dikembangkan dosen dan mahasiswa Ubaya. Sejumlah riset dan teknologi yang dipamerkan menunjukkan potensi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta penerapannya di dunia industri dan masyarakat.
Rektor Ubaya Benny Lianto mengatakan, kehadiran fasilitas ini menjadi bagian dari strategi kampus untuk memperkuat riset dan inovasi yang dapat langsung diterapkan ke masyarakat.
”Ubaya ingin terus berkembang dan menjadi rujukan bagi industri, khususnya dalam penelitian dan pengembangan. Dengan laboratorium berstandar internasional dan peralatan mutakhir, kami siap bekerja sama dengan industri dan pemerintah untuk menghasilkan inovasi berbasis sains dan teknologi,” kata Benny Lianto.
UBAYA LIFe didesain untuk mengoptimalkan penggunaan alat laboratorium canggih dan sumber daya manusia yang ada. Fasilitas ini menjadi wadah bagi penelitian serta kolaborasi antara akademisi, industri, dan masyarakat.
”Kami ingin memastikan hasil penelitian dari UBAYA LIFe dapat memenuhi standar internasional dan siap dimanfaatkan industri,” tambah Benny.
Untuk mendukung penelitian lebih lanjut, UBAYA LIFe dilengkapi dengan lima peralatan laboratorium terbaru, termasuk X-Ray Diffraction (XRD) untuk analisis struktur kristal material, Scanning Electron Microscope (SEM)-Energy Dispersive X-Ray (EDX) untuk pengamatan unsur dalam bahan, serta Liquid Chromatography Tandem-Mass Spectrometry (LC-MS/MS) guna mengidentifikasi senyawa dalam sampel kompleks. Selain itu, ada juga Nuclear Magnetic Resonance (NMR) untuk penelitian struktur molekul serta Cell Culture Facility yang menunjang riset di bidang bioteknologi dan kesehatan.
Di sisi lain, Center for Aging Wellness dibentuk untuk menjadi pusat informasi dan riset terkait kesejahteraan lansia. Program yang dijalankan meliputi edukasi bagi masyarakat tentang kesejahteraan lansia dan persiapan masa tua, pengembangan inovasi terkait penuaan sehat, serta pemberdayaan komunitas lansia melalui ekosistem lintas generasi.
”Kami ingin membangun lingkungan yang mendukung kehidupan lansia agar tetap sehat, aktif, dan berdaya,” ujar Benny.
Dengan adanya fasilitas ini, Ubaya berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan sekaligus meningkatkan kualitas hidup lansia di Indonesia. (JP)