Kemensos Sebut Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi di 1 April

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN- Kementerian Sosial (Kemensos) bersama satgas Tim Formatur Sekolah Rakyat akan mulai melakukan seleksi penerimaan peserta didik untuk Sekolah Rakyat. Rencananya, seleksi bakal dimulai 1 April 2025.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan, target dimulainya belajar mengajar di Sekolah Rakyat masih on the track. Yakni, pada tahun ajaran 2025/2026, tepatnya pada Juli 2025. Karenanya, proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik akan dimulai pada April 2025.

Nantinya, peserta didik akan diseleksi melalui beberapa tahapan. Mulai dari seleksi administratif, di mana anak-anak yang berhak mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam keluarga di desil 1 dan 2 DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional).

Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah, wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan.

Seleksi calon siswa ini akan berbarengan dengan seleksi guru. Meski sudah ada persediaan dari guru PPG (pendidikan profesi guru) prajabatan, nantinya akan dilakukan seleksi lagi. “Untuk guru, nanti dari 60 ribuan guru PPG akan dipilah-pilah berada di wilayah mana, daerah mana, dan seterusnya. Sehingga, nanti guru yang kita rekrut disesuaikan dengan daerahnya, jadi lebih efisien, dia tidak perlu kos jauh-jauh,” tutur Menteri yang akrab disapa Gus Ipul usai rapat pleno bersama Tim Formatur Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu 19 Maret.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat M. Nuh merinci, nantinya untuk para guru meski sudah lulusan PPG masih akan diseleksi secara ketat. Hal ini guna mengukur kompetensi dan kesiapan mereka. Termasuk, empati sosial mereka.

“Jadi tidak hanya dia punya kompetensi akademik yang bagus. Tapi paling tidak karena ini berangkatnya adalah dari anak-anak yang punya kelas atau kondisi khusus, jadi harus punya empati sosial dan bisa menggerakan self-confidence dari anak-anak itu,” paparnya. Setelah lulus seleksi, mereka juga harus mengikuti pelatihan. Minimal, pelatihan selama satu bulan.

Terkait seleksi siswa, Nuh mengungkapkan, jika nantinya kuota masih tersedia namun kriteria di desil 1 ataupun 2 sudah habis maka akan dibuka untuk desil selanjutnya. Selain itu, dalam proses seleksi, mereka akan diberikan tes mulai akademik, kesehatan, hingga tes IQ. Dengan begitu, dapat diperoleh pemetaan mengenai kondisi mereka. Sehingga selanjutnya, penetrasi lebih detail selama mereka di asrama dan sekolah dapat lebih terukur.

Menteri Pendidikan Nasional 2009-2014 ini juga menegaskan Sekolah Rakyat tidak hanya bertujuan memberikan akses pendidikan, tetapi juga menyiapkan para siswa sebagai agen perubahan untuk memutus rantai kemiskinan. Mereka diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan dukungan beasiswa Bidik Misi.

Selain itu, mereka akan dibekali dengan keterampilan digital masa kini. “Jadi anak-anak SMA atau SMP nanti itu sudah kita kenalkan dengan coding, cybersecurity, data sains dan sebagainya,” pungkasnya. (JP)

  • Bagikan