MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Ketua Komisi B DPRD Makassar, H Ismail mendukung penuh langkah Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin untuk mengevaluasi Perusahaan Daerah.
Ismail menilai upaya yang dilakukan oleh Munafri diawal kepemimpinannya semata-mata untuk menyehatkan perusda.
Perusahaan daerah seyogyanya memberikan kontribusi, bukan malah menjadi beban.
Untuk itu, perusda yang ngos-ngosan mengejar target setiap tahunnya harus dievaluasi, baik direksi maupun dewan pengawas.
“Sudah betul yang dilakukan pak wali, kalau mau lihat PAD Makassar besar dan baik yah harus direposisi,” ucap H Ismail, Senin (24/3/2025).
Ketua Harian Golkar Makassar ini juga mendukung Munafri untuk menutup perusda yang terus merugi setiap tahunnya.
Ia menilai, dari enam perusda yang ada, hanya PDAM yang memberikan kontribusi pendapatan untuk Pemkot Makassar.
Kata Ismail, PD Parkir Makassar Raya juga seharusnya memberikan kontribusi yang positif.
PD Parkir memiliki potensi yang sangat besar untuk menopang PAD Makassar.
Hanya saja, banyaknya dugaan kebocoran membuat perusahaan ini tak pernah capai target setiap tahunnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, PD Parkir harus berbenah, misalnya dengan menggunakan metode pembayaran cashless atau qris.
“Setelah kita telaah, melihat kondisi parkir saat ini tidak boleh lagi ada yang manual, justru banyak kebocoran dari situ, kalau bocornya sedikit yah lumayan, ini besar sekali,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, DPRD Makassar juga akan melakukan monitoring dan evaluasi (monev), perusda sebagai Mitra Komisi B akan memperhadapkan kinerja dan capainnya di triwulan pertama.
Sebelumnya diberitakan, Tim Transisi Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham sedang mengusut kekuatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Makassar.
Enam perusahaan daerah (perusda) milik Pemkot Makassar tersebut ganti-gantian menghadap ke Tim Transisi.
Para direksi Perusda tersebut mempertanggungjawabkan kerja-kerjanya berberapa tahun terakhir.
Tujuannya untuk mengukur sejauh mana kontribusi mereka terhadap pemerintah, utamanya dalam hal pendapatan.
“Ini tim akan ketemu dengan perusda untuk melihat sistem operasional yang ada di sana supaya bisa memberikan gambaran seperti apa kekuatan kita punya perusahaan-perusahaan daerah,” ucap Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Jumat (14/3/2025).
Karenanya, seluruh perusda diminta untuk membawa kelengkapan data masing-masing terkait progres capaiannya.
Adapun perusda yang tidak produktif atau bahkan hanya merugi setiap tahunnya terancam akan ditutup.
“Kita akan lihat kalau misalnya persudanya tidak memberikan apa-apa, tidak berdampak baik kepada pemerintah maupun masyarakat ya apa gunanya kita pertahankan,” tegas Munafri.
Bocoran awal, enam perusda tersebut sama sekali tidak ada yang memenuhi target tahunan.
Munafri kemudian mempertanyakan kinerja para direksi.
Ini menunjukkan bahwa direksi tidak begitu serius dalam menjalankan perusahaan.
“Kan target itu ujungnya. Berarti kan ada sesuatu. Jadi begini, pada saat anda menentukan target, kan harus anda kejar target itu. Nah kalau tidak terkejar apa masalahnya? Nah itu yang kita tahu. Sakit kah? Atau ada perubahan peraturan? Nah ini yang mau kita tahu kenapa target-target itu tidak terealisasi,” tuturnya.
Ia juga mempertanyakan pola pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas.
Seharusnya jika direksi tidak bekerja profesional dan maksimal maka Dewas harus memberikan teguran.
“Kalau sumber dayanya yang ada di dalam secara direksinya tidak bisa kenapa dewan pengawas itu tidak mengontrol ini,” keluhnya.
Karena itu, Munafri memastikan akan mengganti Direksi dan Dewas Perusda yang tidak menjalankan kerja-kerjanya dengan baik. (*)