JAKARTA, BACAPESAN- Sebanyak 850 peserta mudik gratis dilepas di kantor Baznas di Jakarta pada Rabu (26/3). Mereka terdiri atas marbot atau pengurus masjid, guru ngaji, guru pesantren atau madrasah, pendakwah, serta pedagang dan pekerja informal. Dengan mudik gratis, diharapkan bisa meringankan beban mereka untuk menjalin silaturahmi di kampung halaman.
Total ada 17 bus yang digunakan untuk mudik gratis itu. Panitia menetapkan ada dua rute utama. Yaitu jalur pantai utara dan selatan. Para pemudik akan menuju 26 kota tujuan di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Jogjakarta.
Ketua Baznas Prof. Noor Achmad mengatakan, program itu adalah bagian dari komitmen mereka dalam memfasilitasi para Ibnu Sabil agar dapat berkumpul dengan keluarga di kampung halaman pada momen Lebaran.
“Alhamdulillah, pada Lebaran tahun ini, kami tetap konsisten dalam memfasilitasi para Ibnu Sabil agar dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman,” ujar Noor.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik, panitia turut menghadirkan pendamping dari BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) serta tenaga medis dari Rumah Sehat BAZNAS (RSB). Mereka berfokus pada pelayanan kepada para mustahik dan Ibnu Sabil.
Untuk memastikan pemudik mendapatkan akses transportasi yang aman, nyaman, serta memungkinkan mereka tetap menjalankan ibadah selama perjalanan. Noor mengungkapkan, pada tahun ini jumlah pemudik meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan menjelaskan Mudik Bahagia Bersama Baznas itu melewati dua rute. Yakni jalur pantai utara dan selatan dengan tujuan 26 kota di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Jogjakarta.
“Di Jawa Tengah, perjalanan akan melewati Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang, dan Solo, kemudian berlanjut ke Demak, Kudus, Pati, dan Rembang,” ujar Saidah.
Selain itu, perjalanan juga mencakup daerah Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, hingga DI Jogjakarta. “Sementara itu, di Jawa Timur, perjalanan meliputi Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Ngawi, serta berlanjut ke Madiun, Nganjuk, Jombang, dan Malang,” lanjutnya.
Salah satu pemudik, Rini Yuliati, asal Depok yang akan mudik ke Pasuruan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan mudik gratis itu. Rini mengatakan, untuk mudik ke Pasuruan biasanya membutuhkan biaya yang cukup besar, terutama untuk transportasi.
“Setidaknya, harus mengeluarkan biaya hingga Rp 900 ribu untuk tiga anggota keluarga,” kata dia.
Namun, berkat program mudik gratis itu, keluarganya dapat menghemat biaya. Dia berharap perjalanan ratusan KM yang akan dia jalani berlangsung dengan aman dan nyaman. (JP)