Lewat Livin, Bank Mandiri Tingkatkan Transaksi Ritel saat Mudik Lebaran 2025

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Mudik menjadi momen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggenjot transaksi ritel banking lewat super apps Livin’ by Mandiri. Mendukung kemudahan transaksi di rest area, top-up kartu elektronik untuk tol, maupun jajan kuliner di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Memastikan likuiditas solid untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1446 H, Bank Mandiri berkomitmen melayani nasabah dalam perjalanan mudik lewat darat dan laut. Tersedia di beberapa titik kapal ferry serta rest area ruas tol Trans-Jawa maupun Trans-Sumatera. Bersinergi dengan Jasa Marga, Hutama Karya, pengelola rest area, dan rekanan kapal ferry.

“Kolaborasi ini memberikan kemudahan bertransaksi secara cashless melalui Livin’ by Mandiri serta produk-produk perbankan lainnya selama perjalanan mudik,” ujar SVP Transaction Banking Retail Sales Banl Mandiri Erin Young, Kamis 27 Maret.

Hingga Februari 2025, Livin’ telah digunakan oleh lebih dari 30 juta nasabah. Tumbuh 27 persen secara year-on-year (YoY). Yang mana sekitar 60 persen melakukan pembukaan rekening baru melalui aplikasi.

Hingga akhir 2024, jumlah pengguna Livin’ tembus 29,3 juta. Dengan frekuensi mencapai 3,9 miliar transaksi. Meningkat 38 persen secara tahunan.

Untuk meningkatkan digitalisasi, Bank Mandiri mendukung kemudahan transaksi di berbagai tenant UMKM rest area dengan Livin’ Merchant. “Livin´ Merchant memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance) bagi pelaku UMKM. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi kasir (point of sales), yang langsung mendigitalisasi aktivitas transaksi dan menerima pembayaran langsung melalui sarana QRIS yang dapat di-scan oleh pembeli, menggunakan rekening bank mana pun atau e-wallet apapun,” jelas Erin.

Bank Mandiri memastikan likuiditas ample. Sejalan dengan strategi penguatan ekosistem wholesale dan perluasan inklusi keuangan melalui transformasi digital. Wholesale digital platform Kopra berkembang pesat dengan mengelola transaksi senilai Rp 22.700 triliun.

Pertumbuhan volume transaksi naik 17 persen YoY dengan frekuensi 1,3 miliar transaksi. Platform ini terus dikembangkan untuk memberikan layanan yang lebih luas untuk segmen korporasi dan bisnis yang semakin terintegrasi.

Di tengah tantangan ekonomi yang dinamis, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan. Sepanjang 2024, fee-based income didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.

Hasilnya, pendapatan non-bunga berhasil mencapai Rp 42,32 triliun per akhir 2024. Tumbuh 4,12 persen YoY secara konsolidasi.

Selain itu, kinerja dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri didukung oleh peningkatan dana murah atau current account savings account (CASA). Hingga akhir 2024, DPK tumbuh 7,73 persen YoY menjadi Rp 1.699 triliun. Ditopang oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan.

Porsi CASA mencapai 80,3 persen dari total DPK. Didukung oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4 persen YoY menjadi Rp 665 triliun dan giro yang ekspansi 3,6 persen YoY menjadi Rp 606 triliun. “Mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah,” kata Darmawan.

Salah satu strategi pengelolaan likuiditas dengan menerbitkan Global Bond senilai USD 800 juta. Yang mengalami oversubscription 3,5 kali di kuartal I 2025. urat utang ini merupakan bagian dari program Euro Medium Term Note Bank Mandiri senilai USD 4 miliar.

“Keberhasilan ini merupakan pencapaian dan bukti bahwa investor memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja Bank Mandiri, serta keyakinan atas stabilitas dan potensi pertumbuhan Bank Mandiri ke depannya bahkan di tengah ketidakpastian pasar global dan domestik,” beber Darmawan. (JP)

  • Bagikan