SURABAYA, BACAPESAN– Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan bahwa program mudik gratis tahun 2025 tetap berjalan optimal tanpa terkena kebijakan efisiensi anggaran. Sebanyak 102 armada bus telah diberangkatkan dari Surabaya untuk mengantar 4.080 pemudik ke 20 kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Sejak awal saya sudah menegaskan agar efisiensi tidak diterapkan pada program mudik gratis ini. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa mudik dengan aman dan nyaman,” ujar Khofifah, Sabtu (29/3).
Mudik gratis ini melayani 17 jurusan ke berbagai wilayah di Jawa Timur dengan rincian sebagai berikut:
Surabaya – Madiun: 8 bus (320 penumpang)
Surabaya – Magetan: 12 bus (480 penumpang)
Surabaya – Ponorogo: 17 bus (680 penumpang)
Surabaya – Nganjuk: 3 bus (120 penumpang)
Surabaya – Tulungagung: 3 bus (120 penumpang)
Surabaya – Blitar via Pare: 1 bus (40 penumpang)
Surabaya – Trenggalek: 8 bus (320 penumpang)
Surabaya – Bondowoso: 1 bus (40 penumpang)
Surabaya – Jember: 5 bus (200 penumpang)
Surabaya – Blitar via Malang: 2 bus (80 penumpang)
Surabaya – Banyuwangi via Jember: 10 bus (400 penumpang)
Surabaya – Banyuwangi via Situbondo: 4 bus (160 penumpang)
Surabaya – Ngawi: 8 bus (320 penumpang)
Surabaya – Tuban: 1 bus (40 penumpang)
Surabaya – Sumenep: 2 bus (80 penumpang)
Surabaya – Bojonegoro: 2 bus (80 penumpang)
Selain jalur darat, Pemprov Jawa Timur juga telah memberangkatkan 3.750 pemudik melalui jalur laut, sehingga total peserta mudik gratis tahun ini mencapai 17.470 orang.
Dalam upaya memastikan keselamatan perjalanan, seluruh pengemudi dan kru bus yang bertugas telah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan. “Kami ingin memastikan bahwa tidak hanya pemudik yang merasa aman, tetapi juga para pengemudi dan kru yang bertugas mendapatkan perlindungan maksimal,” tambah Khofifah.
Dengan adanya program ini, Pemprov Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sekaligus memastikan arus mudik dan balik berjalan lancar tanpa hambatan. (JP)