Menperin Sebut PT Sritex Bakal Dilelang ke BUMN

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memberi sinyal bahwa PT Sri Rejeki Isman (Sritex) akan dilelang ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Saat dikonfirmasi apakah Sritex akan dikelola Holding BUMN transformasi dan investasi satu-satunya dan pertama di Indonesia, yakni Danareksa, Menperin belum bisa memastikan. Ia menyebut pengumuman resmi akan disampaikan kurator.

“(Udah tahu Sritex mau dikelola Danareksa?) Belum, yang pasti kalau gak salah dilelang,” kata Menperin saat ditemui di acara Open House Menteri ESDM, Jakarta, Senin 31 Maret.

“Pengumumannya (lelang) nunggu kurator,” tutupnya.

Sebelumnya, Kurator PT Sri Rejeki Ismani Tbk atau Sritex bakal mengumumkan investor penyewa aset-aset perusahaan tekstil raksasa di Solo dua pekan lagi.

Hal ini disampaikan perwakilan Tim Kurator Sritex, Nurma Sadikin, dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi bersama dengan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri BUMN Erick Thohir, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/3).

Perwakilan Tim Kurator PT Sritex Group, Nurma Sadikin menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah investor yang akan menyewa.

“Kami juga sudah berkomunikasi dan sudah ada juga investor yang menghubungi kurator dan kita sudah dalam proses komunikasi, yang mana dalam dua minggu ini kurator akan memutuskan siapa investor yang akan menyewa terhadap aset Sritex,” ujar Nurma dikutip Selasa (4/3).

Namun, hingga akhir Maret, kurator Sritex belum mengumumkan siapa investor yang akan menyewa aset-aset perusahaan tekstil raksasa tersebut. Sementara itu, pada Senin (10/3), Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Royke Tumilaar, mengaku sudah mendengar kabar soal penyelamatan Sritex oleh BUMN.

Namun, ia tak menyebut perusahaan pelat merah mana yang akan menjadi pahlawan bagi para pekerja Sritex tersebut.

“Aku sudah tahu. Kita dengar saja dulu,” kata Royke, usai menghadiri acara penyerahan 221.000 hektare lahan sawit yang merupakan aset sitaan Kejaksaan Agung (Kejagung) dari kasus Korupsi kepada PT Duta Palma di Gedung Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (10/3).

“Aku sih nunggu saja, kreditur, kita nunggu saja. Gini, kalau ada itu (penyelamatan) jadi lebih baik, akan jauh lebih bagus. Dari yang sudah mati, terus hidup, bagus,” sambungnya. (JP)

  • Bagikan

Exit mobile version