JAKARTA, BACAPESAN- Pemerintah resmi mengirim bantuan kemanusiaan untuk korban Gempa Bumi M 7,7 di Myanmar, Kamis (3/4). Delegasi dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan, jumlah bantuan yang dikirimkan kurang lebih sebanyak 124 ton barang, yang nilainya mencapai sekitar USD 1,2 juta. Dia menegaskan, bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bentuk solidaritas rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar yang terdampak Gempa Bumi pada 28 Maret 2025 lalu.
Selain itu, kata dia, pengiriman bantuan ini merupakan respon dari Presiden Prabowo Subianto atas musibah yang terjadi. Prabowo disebutnya langsung memerintahkan Menko PMK dan Kepala BNPB untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan ini usai mendapat kabar tersebut.
“Pemerintah Indonesia berharap bantuan berisi obat-obatan, alat sanitasi, dan kebutuhan pokok dari masyarakat Indonesia tersebut dapat membantu meringankan beban penderitaan rakyat Myanmar yang terdampak,” tuturnya di tengah proses persiapan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar melalui Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/4).
Dia melanjutkan, berdasarkan hasil rapat dari Kementerian Luar Negeri negara-negara ASEAN, saat ini yang sangat dibutuhkan di lokasi bencana adalah shelter, alat-alat kesehatan, dan obat-obatan. Oleh karena itu, dalam bantuan yang dikirimkan Indonesia telah disesuaikan dengan kebutuhan warga.
“Diplomasi kemanusiaan Indonesia didasari semangat kemanusiaan dan solidaritas sesama anggota ASEAN. Pemberian bantuan ini juga mengedepankan aspek inklusivitas bagi semua yang terdampak di Myanmar,” paparnya.
Diakuinya, hingga saat ini karena situasi keamanan dan politik di Myanmar belum kondusif. Kendati demikian, dia memastikan tak ada hambatan dalam komunikasi yang terjalin antara Indonesia dan Myanmar khususnya dalam hal pengiriman bantuan kemanusiaan ini. “Jadi hambatan komunikasi tidak ada. Kita berkoordinasi dengan sangat baik, karena kita sama-sama ASEAN dan mereka juga menyampaikan bahwa mereka membutuhkan pertolongan,” tuturnya. (JP)