Empat Wakil Rektor Unismuh Makassar Resmi Dilantik

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr. Abd Rakhim Nanda mengukuhkan empat Wakil Rektor denggan Masa Jabatan 2024-2028 di Balai Sidang Unismuh, Selasa (8/4/2025).

Ke empat Wakil Rektor masing-masing Wakil Rektor I Prof Dr H Andi Sukri Syamsuri Wakil Rektor II Dr Hj Ihyani Malik, Wakil Rektor III Dr H Mawardi Pewangi, dan Wakil Rektor IV Dr Burhanuddin.

Sebelumnya, Prof Dr H Andi Sukri Syamsuri menjabat sebagai Wakil Rektor II dan saat ini menjabat menjadi Wakil Rektor I mengantikan Dr. Abd Rakhim Nanda yang menjabat sebagai Rektor. Sementara Dr Hj Ihyani Malik menjabat sebagai Wakil Rektor II menggantikan Prof Dr H Andi Sukri Syamsuri.

Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abd Rakhim Nanda dalam sambutannya mengucapkan syukur atas terlaksananya pelantikan Wakil Rektor yang dirangkaikan dengan Syawalan.

“Alhamdulillah saat ini kita telah melaksanakan suatu acara yakni pelantikan Wakil Rektor dirangkaikan syawalan. Prof. Dr. Andi Sukri Syamsuri menjabat sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerja Sama, Dr. Ihyani Malik sebagai Wakil Rektor II Bidang SDM, Keuangan, Aset, dan Administrasi Umum, Dr. Mawardi Pewangi sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kaderisasi, dan AIK, dan Dr. Burhanuddin M.Si sebagai Wakil Rektor IV Bidang Sistem Informasi, Penjaminan Mutu, Perencanaan, dan Daya Saing,” sebutnya.

Dirinya berharap para Wakil Rektor dapat bersinergi dan menjalankan program kerja secara baik.

“Dalam rencana kerja tahunan, rencana induknya sudah tertuang sisa melakukan pengembangan. Kemudian perencanaan aksinya sudah tertuang, tinggal nanti merealisasikan tugas para Wakil Rektor ini mengawal secara berencana bagaimana menyukseskan program-program yang telah kita tuangkan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Bambang Setiaji menekankan perlunya Rektor dan Wakil Rektor menyikapi kondisi ekonomi yang saat ini sedang suram.

“Kalau ekonomi suram, orang tua tidak punya uang untuk menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi, maka harus hati-hati jangan menaikkan biaya supaya masyarakat masih mampu menjangkau. Dalam suasana seperti ini, Muhammadiyah harus mengencangkan ikat pinggang termasuk perguruan tinggi,” jelasnya.

Lebih jauh dirinya juga mengapresiasi Unismuh Makassar yang telah menjadi kampus besutan Muhammadiyah terbesar di Indonesia Timur. (Hikma)

  • Bagikan

Exit mobile version