JAKARTA, BACAPESAN– PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank, kode emiten: AMAR) mencatatkan laba operasional sebesar Rp275,55 miliar pada tahun lalu, atau meningkat 43,09 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non-bunga.
Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsia menyatakan di Jakarta, Rabu, bahwa perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp214,99 miliar, atau tumbuh 20,8 persen yoy.
Ia mengatakan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh ekspansi produk pinjaman digital melalui platform pinjaman daring Tunaiku sebagai upaya perseroan untuk mendukung segmen ritel serta memberdayakan UMKM.
“Keberhasilan ini merupakan bukti dari strategi kami yang mengedepankan inovasi digital dan komitmen mendukung UMKM dalam memperluas akses keuangan,” kata Vishal Tulsia.
Ia menuturkan bahwa perseroan juga berhasil mengelola biaya secara efisien dan menerapkan strategi penyaluran kredit yang hati-hati, sehingga menjadi salah pendorong utama peningkatan profitabilitas.
Pada tahun lalu, pihaknya mencatat bahwa penyaluran kredit menunjukkan pertumbuhan dengan kontribusi terbesar berasal dari platform Tunaiku.
“Amar Bank akan terus memperluas penyaluran kredit produktif dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Kami berkomitmen untuk menjaga rasio non-performing loan (NPL/kredit macet) di bawah batas maksimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Vishal.
Senior Vice President Finance Amar Bank David Wirawan menyampaikan bahwa laba yang dicatatkan perseroan juga didukung dengan terjaganya stabilitas dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 52,96 persen yoy.
Dengan semakin bertambahnya jumlah nasabah, ia menyatakan bahwa perseroan memprioritaskan strategi penguatan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) dan pengembangan inovasi teknologi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi.
Ia menuturkan bahwa berkat kinerja positif tersebut, pihaknya mampu menjaga kesehatan keuangan perseroan, terlihat dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang mencapai 126,31 persen per Desember 2024.
“Tingkat CAR yang kuat ini tidak hanya memastikan ketahanan keuangan Amar Bank, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk ekspansi pasar. Kami optimis menghadapi tahun 2025 dan seterusnya dengan strategi pertumbuhan yang berorientasi pada inovasi teknologi dan penguatan produk keuangan digital,” ujar David Wirawan. (AN)