Ismail Raih Gelar Doktor, Bahas Modernisasi Pendidikan di Pesantren Al-Qomar Mempawah

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN – Ismail resmi menyandang gelar doktor usai mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor di Program Studi Dirasah Islamiyah, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis, 10 April 2025.

Dalam disertasinya yang berjudul Modernisasi Sistem Pendidikan Pondok Pesantren (Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Qomar Mempawah), Ismail mengupas dinamika sistem pendidikan di lingkungan pesantren yang kini dituntut adaptif, kompetitif, dan selaras dengan perkembangan zaman.

“Pesantren tidak hanya menjadi penjaga tradisi, tapi juga instrumen perubahan dan simbol kemajuan,” ujar Ismail dalam sidangnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode manajerial. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data diuji lewat triangulasi sumber, teknik, dan waktu.

Ismail menemukan bahwa Pondok Pesantren Al-Qomar Mempawah telah menerapkan sistem pendidikan modern melalui pendirian berbagai lembaga seperti Madrasah Aliyah, Tsanawiyah, Ibtidaiyah, Madrasah Diniyah, hingga Madrasah Al-Qur’an.
Modernisasi dilakukan dalam dua bentuk.

Pertama, modernisasi fisik melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang representatif. Kedua, modernisasi non-fisik seperti pembaruan kelembagaan, kurikulum, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Modernisasi ini berdampak positif, antara lain meningkatnya kepercayaan masyarakat, bertambahnya jumlah santri, serta SDM pengajar yang sebagian besar lulusan S2 dan bahkan S3. Kurikulum pun disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Namun, modernisasi juga membawa dampak negatif. Ismail mencatat mulai lunturnya nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal pesantren, berkurangnya porsi pelajaran agama, tingginya biaya pendidikan, serta meningkatnya ketergantungan santri pada teknologi yang mengurangi daya kritis mereka.

“Infrastruktur pendidikan di pesantren ini juga belum sepenuhnya memadai,” kata Ismail.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan pesantren yang tetap menjaga nilai-nilai tradisional namun mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

  • Bagikan

Exit mobile version