JAKARTA, BACAPESAN– Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan fakta yang mengejutkan. Dia menyebutkan hampir seluruh sungai yang melintasi Jakarta, sudah tercemar. Mulai dari tercemar tingkat ringan, sampai tingkat berat.
Informasi tersebut disampaikan Hanif dalam pertemuan dengan pelaku usaha kawasan industri Jabodetabek dan Karawang di Jakarta pada Kamis (10/4). Bahasan utama dalam pertemuan itu adalah mitigasi polusi udara di Jakarta dan sekitarnya. Khususnya ketika akhir April atau awal Mei nanti sudah masuk musim kemarau.
Hanif mengatakan pelaku usaha di kawasan industri harus memperhatikan pengelolaan air limbah. Dia mengatakan masih ditemukan kegiatan pembuangan air limbah secara langsung ke sungai. “Hampir seluruh sungai tercemar dari ringan sampai berat. Terutama 13 sungai utama di Jakarta,” katanya.
Dia memperingatkan para pelaku usaha di kawasan industri untuk hati-hati dalam membuang limbah. Baginya siapapun yang menyebabkan pencemaran lingkungan, harus bertanggungjawab. Termasuk pencemaran lingkungan sungai atau air.
Hanif menjelaskan setiap pelaku usaha perlu memasang alat kontrol limbah. Kemudian juga pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) secara komunal. Dalam pertemuan itu, Hanif ingin KLH berdiskusi dengan pelaku usaha untuk menekan cemaran limbah di sungai. Sehingga kualitas air di sungai tetap terjaga alias tidak tercemar.
Menurut Hanif, bangsa Indonesia masih menjadikan sungai sebagai halaman belakang. Padahal sungai mempunyai peranan yang penting untuk lingkungan. Dia prihatin karena banyak sampah yang masuk ke sungai atau laut.
Hanif mengungkapkan sepanjang 2023 produksi sampah di Indonesia mencapai 56,6 juta ton. Sebanyak 60 persen diantaranya tidak masuk ke tempat pengelolaan sampah. “Ada (sampah) yang masuk ke sungai, jurang, pantai, lapangan sepak bola,” tandasnya. (JP)