MAKASSAR, BACAPESAN – Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Direktorat Kemahasiswaan menggelar Kuliah Umum bertema investasi kesehatan bagi generasi emas demi masa depan yang lebih sehat dan produktif. Acara yang berlangsung di Arsjad Rasjid Lecture Teater Unhas pada Selasa, 22 April 2025, ini menggarisbawahi krusialnya kesehatan bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk mengoptimalkan potensi dan membangun masa depan yang gemilang.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof. drg. Muhammad Ruslin, menekankan pentingnya membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mengadopsi perilaku hidup sehat. “Kita ingin mahasiswa menjadi generasi emas yang benar-benar sehat dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ungkapnya. Komitmen Unhas diwujudkan melalui penyediaan layanan kesehatan gratis bagi dosen, guru besar beserta keluarga, serta pembangunan klinik di lingkungan kampus untuk mempermudah akses kesehatan bagi mahasiswa.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, menegaskan bahwa kesehatan adalah fondasi utama keberhasilan individu dan bangsa. “Kesehatan memang bukan segalanya, namun tanpa kesehatan, segalanya menjadi tidak berarti,” ujarnya. Beliau menyampaikan komitmen BPJS Kesehatan dalam mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjangkau 98% penduduk Indonesia.
“BPJS Kesehatan terus bertransformasi dan berupaya keras meningkatkan kualitas layanan, yang tercermin dari tingkat kepuasan peserta yang mencapai 97,5%,” lanjut Prof. Ghufron. Beliau juga menekankan upaya berkelanjutan BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas dan cakupan layanan JKN melalui berbagai program dan inovasi untuk mengatasi tantangan seperti kebutuhan dana yang besar dan disparitas akses kesehatan.
Kuliah umum ini berhasil membuka wawasan baru mengenai pentingnya investasi kesehatan bagi generasi muda. Acara ini menjadi momentum penting untuk mensosialisasikan program kesehatan kepada mahasiswa serta mendorong kolaborasi yang lebih erat antara institusi pendidikan, pemerintah, dan BPJS Kesehatan. (uni/*)