Kemendikdasmen Gelar Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah 2025

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025. Sejumlah rencana kebijakan di bidang pendidikan dibahas guna mendapat masukan.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, dengan konsolidasi ini pihaknya berharap ada pembahasan mendalam terkait dengan beberapa kebijakan. Baik yang sudah ditetapkan dan segera ditetapkan.

Kebijakan yang sudah ditetapkan ini mengacu pada kebijakan yang memang sudah ada peraturan menterinya. Kebijakan ini pun sudah pernah disosialisasikan pada pihak-pihak terkait.

Sementara, kebijakan yang akan ditetapkan adalah program yang sudah selesai pada tingkat penyusunan akademik dan berbagai macam teknis lainnya. Sehingga, posisinya tinggal proses harmonisasi dan penerbitan peraturan menteri.

“Misalnya pembelajaran mendalam atau deep learning dan juga tes kemampuan akademik atau TKA,” ujarnya ditemui usai membukan Konsolnas Pendidikan Dasar dan Menengah, di kantor PPSDM Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat, Selasa 29 April.

Mu’ti mengaku, saat ini, deep learning ini sudah rampung naskah akademik dan uji publiknya. Kemudian, tengah tahap harmonisasi bersama dengan TKA. Diharapkan, proses bisa segera rampung. Sehingga, peraturan menteri sebagai payung hukumnya pun dapat dikeluarkan. “Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama kami sudah dapat menerbitkan peraturan menteri sebagai dasar hukum pelaksanaan kebijakan tersebut,” sambungnya.

Pihaknya pun kini tengah bersiap untuk mengirimkan pelatih nasional ke Australia untuk mempelajari program deep learning ini. Program ini sendiri merupakan kerjasama antara Kementerian Pendidikan Dasar Menengah dengan pihak INOVASI. “Pemerintah Australia membantu kami agar pembelajaran mendalam ini dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Kemendikdasmen berencana menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning ini dalam waktu dekat. Pendekatan ini sendiri merupakan sistem pembelajaran yang memuliakan agar tercipta suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan mengembirakan. Sementara, TKA digadang-gadang akan jadi salah satu pertimbangan dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Rencananya, TKA bakal diterapkan pada akhir November khusus untuk siswa kelas 12.

Lebih lanjut, Mu’ti mengatakan bahwa forum ini digelar untuk mengkonsolidasikan kembali program-program Kemendikdasmen yang merupakan penjabaran dan pelaksanaan dari program Presiden Prabowo Subianto. Sehingga, program dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya dengan partisipasi dari semua pihak.

“Terutama adalah hubungan dari pemerintah kabupaten dan kota, pemerintah provinsi serta masyarakat termasuk para penyelenggara pendidikan, termasuk teman-teman dari media juga. Sehingga program yang kami susun dengan visi pendidikan bermutu untuk semua dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya,” paparnya. (JP)

  • Bagikan