Hadapi Perubahan Iklim, KLH Mulai Penyusunan Rencana Adaptasi Nasional

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi memulai penyusunan National Adaption Plan (NAP) atau Rencana Adaptasi Nasional mengingatkan kerentanan Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim.

Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH Ary Sudijanto menyampaikan dalam acara peluncuran yang dipantau daring di Jakarta, Jumat, bahwa Rencana Adaptasi Nasional merupakan salah satu dokumen yang perlu diserahkan negara yang meratifikasi Perjanjian Paris kepada Sekretariat UNFCCC, dengan baru 51 negara yang menyerahkan dokumen tersebut.

“Kita perlu sama-sama menyadari bahwa upaya untuk adaptasi, apalagi kalau kita melihat Indonesia sebagai negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, menjadi wajar kalau kita punya perhatian lebih terhadap adaptasi ini,” jelas Ary.

Dia menjelaskan elemen penting yang perlu dipertimbangkan dalam Rencana Adaptasi Nasional adalah inventarisasi dampak, proyeksi perubahan iklim, penyusunan adaptasi berdasarkan dampak, strategi implementasi, serta elemen pengawasan dan evaluasi.

Indonesia sendiri sudah memiliki modal untuk penyusunan Rencana Adaptasi Nasional, termasuk dokumen Pembangunan Berketahanan Iklim yang dikeluarkan Bappenas dan kebijakan adaptasi perubahan iklim kesehatan, peta jalan adaptasi perubahan iklim yang sebelumnya dirilis oleh KLHK beberapa tahun lalu.

“Saya percaya beberapa elemen atau unsur K/L (Kementerian/Lembaga) yang lain juga sudah memiliki modalitas untuk itu. Sehingga kemudian NAP ini nanti diharapkan dapat menyiapkan visi dan langkah adaptasi perubahan iklim yang memang tersebar di berbagai K/L yang ada,” jelasnya.

Rencana adaptasi yang berada di masing-masing kementerian/lembaga tersebut kemudian dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan dan rencana pembangunan nasional dan daerah.

“Hal ini akan membantu kita bersama-sama untuk memobilisasi sumber daya sehingga intervensi aksi adaptasi perubahan iklim dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien,” demikian Ary Sudijanto. (AN)

  • Bagikan