JAKARTA, BACAPESAN- Pelepasan kloter perdana jemaah haji Indonesia dipimpin Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Kamis (1/5) malam. Kloter yang dilepas adalah JKG-01. Nasaruddin berpesan supaya calon jemaah haji tidak langsung menguras tenaga setibanya di Madinah nanti.
Sesuai jadwal yang ditetapkan Kloter JKG-01 terbang dari bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (2/5) dini hari pukul 00.45 WIB. Mereka terbang menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Dengan rute penerbangan Jakarta menuju Madinah.
Setibanya di Madinah, jemaah melakoni ibadah Arbain. Yaitu salat 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi. Nasaruddin menegaskan bahwa Arbain itu adalah ibadah sunnah. Bagi yang sakit atau berhalangan secara kesehatan, tidak perlu melakoni ibadah Arbain.
“Jangan sampai mendahulukan yang sunnah, kemudian kehabisan tenaga,” katanya. Nasaruddin mengatakan puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Pelaksanaan wukuf sendiri masih panjang. Setelah empat sampai lima hari di Madinah, nanti CJH akan diangkut dengan bus menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib.
Setelah melaksanakan umrah wajib, masih ada jeda waktu yang panjang sebelum wukuf. Jemaah juga dianjurkan untuk menghemat tenaga. Tidak harus memaksakan setiap waktu salat ke Masjidilharam. Khususnya bagi yang kondisi kesehatannya kurang prima.
Nasaruddin mengingatkan seluruh jemaah haji 2025 harus banyak bersyukur. “Karena daei sekian juta umat Islam di Indonesia, bapak dan ibu yang diundang ke rumah Allah,” katanya. Masih banyak jemaah lainnya yang masih antre. Bahkan antrenya sampai puluhan tahun.
Kesempatan berhaji ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ketika tiba di Madinah atau Makkah, jemaah diimbau untuk memperbanyak zikir dan salat sunnah. Kemudian jemaah diingatkan tidak terlalu banyak ngomong. Karena dikhawatirkan nanti malah muncul rasa sombong, membanggakan diri sendiri, sampai mencela orang lain.
“Ambil tasbih, perbanyak zikir. Buka grup WA-nya nanti saja kalau sudah kembali ke tanah air,” katanya. Selama di tanah suci, jemaah fokus mengingat Allah. Tidak perlu mengingat yang lainnya. Kemudian jika perlu bantuan, tidak boleh sungkan menghubungi petugas. Khususnya jika terkait dengan masalah kesehatan.
Pelepasan itu juga dihadiri Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Kemudian Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah. Setelah seremonial, jemaah secara tertib menuju bus masing-masing. Kemudian diberangkatkan menuju bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. (JP)