JAKARTA, BACAPESAN– Perbankan terus melakukan transformasi model bisnisnya. Mulai memperkuat ekosistem hybrid hingga layanan aduan. Untuk mampu tumbuh secara keberlanjutan.
Secara konsolidasi, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mampu membukukan total kredit Rp 941 triliun. Naik 12,6 persen secara tahunan per Maret 2025. Alhasil, perseroan bersama entitas anak mencatatkan laba bersih mencapai Rp 14,1 triliun, tumbuh 9,8 persen year-on-year (YoY).
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) BCA naik 6,5 persen YoY mencapai Rp 1.193 triliun di tiga bulan pertama tahun ini. Komposisi current account and savings account (CASA) yang terdiri dari dana giro dan tabungan tumbuh 8,3 persen YoY mencapai Rp 979 triliun. Atau sekitar 82 persen total DPK.
Selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang tumbuh 19 persen YoY mencapai 9,9 miliar transaksi. Khusus internet dan mobile banking mencapai 8,8 miliar, naik 22,2 persen secara tahunan. Bahkan pernah memproses transaksi lebih dari 200 juta hanya dalam sehari.
Alhasil, BCA mampu mempertahankan posisinya sebagai bank terbaik di Indonesia versi Forbes. Usai melalui survei kepuasan kepada lebih dari 50 ribu nasabah di 34 negara. Setidaknya ada lima aspek utama yang dinilai, yakni kepercayaan, terms and conditions, customer services, layanan digital, dan kualitas rencana pengelolaan keuangan.
“Penghargaan ini kami persembahkan kepada seluruh nasabah yang telah memberikan kepercayaan dan juga berterima kasih kepada seluruh insan BCA atas dedikasi serta semangatnya dalam memberikan layanan terbaik. Ini merupakan dorongan bagi kami untuk terus berinovasi menghadirkan solusi perbankan berkualitas. Serta memberikan nilai tambah kepada nasabah dan seluruh masyarakat Indonesia,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Jumat 9 Mei.
Menurut dia, pencapaian ini merupakan buah dari konsistensi BCA dalam memperkuat ekosistem perbankan hybrid. Mulai dari kanal mobile dan internet banking, point of sales, kantor cabang, ATM, hingga contact center. Hingga Maret 2025, BCA melayani lebih dari 41 juta rekening nasabah. Didukung oleh 1.264 kantor cabang, 19.681 ATM, serta layanan internet dan mobile banking, serta contact center Halo BCA yang dapat diakses 24 jam.
Jahja menyatakan, akan terus menghadirkan layanan perbankan yang relevan, aman, dan tepercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Ini pengingat bagi kami untuk terus meningkatkan layanan dan kepuasan nasabah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa kinerja intermediasi perbankan relatif stabil. Meski terjadi perlambatan dalam penyaluran kredit pada Maret 2025. Meski demikian, profil risiko tetap terjaga.
Per Maret 2025, pertumbuhan kredit sebesar 9,16 persen year-on-year (YoY) senilai Rp 7.908,42 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 10,30 persen YoY.
“Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 13,36 persen YoY. Diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 9,32 persen. Sedangkan kredit modal kerja tumbuh 6,51 persen secara tahunan,” beber Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam paparan hasil rapat dewan komisioner bulanan April 2025.
DPK tercatat tumbuh sebesar 4,75 persen YoY menjadi Rp 9.010 triliun. Dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing meningkat 4,01 persen; 7,74 persen; dan 4,75 persen secara tahunan.
Di tengah perkembangan dinamika perekonomian global yang sangat cepat, pertumbuhan kredit masih dalam rentang target yang ditetapkan. Yaitu pada kisaran 9-11 persen.
“Berdasarkan pembahasan rencana bisnis dengan industri perbankan, secara umum tidak terdapat penyesuaian yang signifikan pada target pertumbuhan kredit di 2025. OJK akan terus berkoordinasi dengan industri perbankan, apabila terdapat faktor-faktor yang mengakibatkan perlunya dilakukan penyesuaian,” jelas Dian. (JP)