MAKKAH, BACAPESAN- Tahap penting penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M segera dimulai. Gelombang pertama jemaah haji Indonesia dari Madinah dijadwalkan tiba di Makkah pada 10 Mei 2025, dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah menyatakan kesiapan penuh menyambut kedatangan mereka.
Kepala Daker Makkah, Ali Machzumi, mengatakan para petugas telah tiba di Makkah sejak 7 Mei dan langsung mengecek seluruh fasilitas penting seperti hotel, dapur katering, serta armada bus shalawat.
“Alhamdulillah sejak 7 Mei 2025, petugas haji Indonesia yang ditempatkan di Daker Makkah sudah datang dan siap untuk melayani jemaah haji,” ujarnya di Makkah, Jumat 9 Mei.
Pada hari pertama kedatangan, sebanyak tujuh kloter dengan 2.800 jemaah akan bergerak dari Madinah menuju Makkah. PPIH telah menyiapkan sekitar 20 hotel sebagai tempat tinggal mereka selama di kota suci.
Setiba di Makkah, jemaah akan beristirahat sejenak di hotel sebelum dijadwalkan menunaikan umrah wajib sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji Tamattu’. Untuk memudahkan mobilitas, mereka akan diantar menggunakan bus shalawat, yang siap mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.
“Jumlah bus shalawat akan disesuaikan dengan jumlah jemaah yang masuk setiap hari. Layanannya berjalan 24 jam, terutama untuk keperluan salat berjamaah,” kata Ali.
Bus shalawat akan tetap beroperasi hingga menjelang fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), lalu kembali aktif setelah fase tersebut selesai.
Tahun ini, Daker Makkah membentuk 10 sektor layanan reguler, ditambah satu sektor khusus Masjidil Haram. Masing-masing sektor bertugas mengelola akomodasi, konsumsi, transportasi, dan layanan ibadah bagi jemaah haji reguler asal Indonesia.
Sementara itu, sektor khusus Masjidil Haram akan fokus memberikan perlindungan dan pengawasan langsung terhadap aktivitas jemaah di area masjid, memastikan kenyamanan dan keamanan selama beribadah.
Dengan kesiapan yang matang dan dukungan ribuan petugas, PPIH berharap perpindahan jemaah dari Madinah ke Makkah berjalan lancar, tanpa kendala yang berarti. Seluruh sistem layanan dipastikan aktif untuk mendampingi jemaah sejak tiba hingga puncak ibadah di Tanah Suci. (JP)