JAKARTA, BACAPESAN– PT Bio Farma (Persero) menyatakan siap memasok obat-obatan yang dibutuhkan oleh apotek-apotek yang didirikan Koperasi Desa Merah Putih.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis, Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan langkah ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat desa dalam mendapatkan akses terhadap obat-obatan dan produk kesehatan lainnya.
“Namun, bisnis prosesnya kami masih menunggu koordinasi dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koperasi,” kata Shadiq.
Ia menambahkan perusahaan telah melakukan presentasi kepada kedua kementerian tersebut mengenai daftar produk-produk yang dapat disuplai ke apotek desa.
Pemerintah saat ini tengah menggencarkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat ekonomi desa dan membantu pengentasan kemiskinan di pedesaan melalui penyerapan produk-produk hasil pertanian, perikanan, dan hasil ternak di desa.
Peluncuran koperasi ini rencananya akan dilakukan pada 12 Juli bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
Koperasi Desa Merah Putih juga diharapkan bisa membuka dan mengelola gerai sembako, outlet gerai obat murah, apotek desa, outlet kantor koperasi, outlet unit usaha simpan pinjam koperasi, outlet klinik desa, fasilitas penyimpanan atau cold storage, hingga distribusi logistik.
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zukifli Hasan atau Zulhas pada Jumat (2/5) menyatakan bahwa akan ada pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan plafon hingga Rp5 miliar untuk setiap Koperasi Desa Merah Putih.
Menteri Koperasi Budi Arie mengatakan pinjaman untuk koperasi desa memiliki jangka waktu pengembalian hingga 10 tahun dengan bunga yang disubsidi.
Namun, ia menegaskan bahwa pinjaman kepada anggota koperasi tidak berupa uang, melainkan berupa barang atau kebutuhan yang diperlukan. Itu dilakukan agar Kopdes lebih kredibel dan tidak ada penyalahgunaan dana pinjaman. (AN)
