Poltekpar Makassar Dorong Kemandirian Ekonomi Pesisir Lewat Inovasi Bakso Ikan 

  • Bagikan

PANGKEP, BACAPESAN- Politeknik Pariwisata Makassar melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat bertajuk “Inovasi Pengelolaan Pangan Lokal sebagai Pengungkit Ekonomi Komunitas Pesisir”.

Kegiatan yang dilaksanakan di Pulau Sabutung, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat tahun 2025. Lokasi kegiatan berada di zona inti UNESCO Global Geopark Maros Pangkep, menjadikannya strategis untuk pengembangan pariwisata berbasis komunitas.

Program ini diawali dengan survei dan analisis kebutuhan yang dilakukan tim P3M pada 4 Mei 2025. Dari hasil wawancara dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pelaku UMKM lokal, ditemukan bahwa kekayaan sumber daya alam seperti ikan tenggiri, daun kelor, dan hasil laut lainnya masih belum diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Berdasarkan temuan tersebut, Poltekpar merancang pelatihan teknis pengolahan pangan berbasis hasil laut yang inovatif dan ramah lingkungan.

Pelatihan puncak berlangsung di Aula Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara dan diikuti oleh 30 perempuan dari Pulau Sabutung, Pulau Sapuli, dan Pulau Saugi, yang mayoritas berasal dari kategori pra-sejahtera. Antusiasme tinggi ditunjukkan para peserta meski kegiatan berlangsung dalam kondisi hujan lebat dan pemadaman listrik. Banyak dari mereka menempuh perjalanan dengan perahu sejak pagi hari demi mengikuti pelatihan.

Kepala P3M Poltekpar Makassar, Prof. Ilham menegaskan pentingnya mendampingi masyarakat secara berkelanjutan. 

“Pemberdayaan masyarakat bukan sekadar transfer ilmu, tetapi proses kolaboratif yang dimulai dari mendengar, menganalisis, dan bergerak bersama. Inovasi pangan lokal menjadi jalan untuk kemandirian ekonomi masyarakat pulau,” ungkapnya, Minggu (11/5/2025).

Kepala Desa Mattiro Kanja, Musakkir menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang tujuannya memberdayakan masyarakat pulau ini.

Hal senada disampaikan Camat Liukang Tupabbiring Utara, Husni Tamrin. Ia menilai kehadiran Poltekpar Makassar berbeda dari kebanyakan institusi pendidikan.

“Banyak perguruan tinggi datang menyampaikan rencana, tapi baru Poltekpar Makassar yang langsung bertindak. Kami berharap program ini berlanjut dan berdampak nyata bagi ekonomi keluarga nelayan di wilayah kami,” tandasnya. (Hik)

  • Bagikan