Perbankan Syariah Gali Potensi Bisnis Ekosistem Haji

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Perbankan syariah terus menggali potensi bisnis ekosistem haji. Jumlah nasabah haji terus meningkat. Sehingga mendongkrak dana pihak ketiga (DPK).

Bank Mega Syariah fokus memperkuat ekosistem haji dan umrah. Khususnya melalui dana simpanan wadiah yang tumbuh 45 persen secara tahunan. Sehingga turut meningkatkan porsi dana murah alias curent account and savings account (CASA) menjadi 33,3 persen pada Maret 2025 dari 29 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Hingga kuartal I 2025, DPK Bank Mega Syariah mencapai Rp 10,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen year-on-year (YoY). “Tabungan Haji IB memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam merencanakan keberangkatan haji reguler secara bertahap, sesuai prinsip syariah. Nasabah dapat menabung secara fleksibel dengan setoran awal yang ringan,” ucap Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo, Selasa 13 Mei.

Makanya, melalui saluran digital penetrasi tabungan haji terus diperluas. Salah satunya, melalui pendekatan komunitas, termasuk ekosistem Islam. Ekosistem korporasi nasabah maupun non nasabah, juga digenjot agar memudahkan layanan tabungan haji.

“Untuk membuka kesempatan dan mendorong kesiapan berhaji bagi seluruh segmen masyarakat. Mulai dari gen Z, milenial, hingga gen X,” imbuhnya.

Yuwono menjelaskan, total pembiayaan konsumer hingga Maret 2025 tumbuh lebih dari 38 persen YoY. Yang mana berkontribusi sekitar 5,59 persen terhadap total pembiayaan yang mencapai Rp 8,65 triliun. Tumbuh double digit sebanyak 23,5 persen YoY.

Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan, Bank Mega Syariah membukukan pendapatan dari penyaluran dana senilai Rp 320,8 miliar, tumbuh 13,9 persen. Dengan demikian, mendorong laba bank sebelum pajak sebanyak Rp 52,7 miliar.

Yuwono memastikan rasio pembiayaan bermasalah alias non-performing financing (NPF) gross di level 0,93 persen dan NPF net sebesar 0,82 persen. “Berkat kemampuan bank dalam menjalankan fungsi intermediasi dengan baik, per Maret 2025, total aset Bank Mega Syariah menembus Rp 17,4 triliun. Meningkat lebih dari 13,1 persen dari posisi Maret 2024 yang tercatat Rp 15,4 triliun,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Bob T Ananta menjelaskan, musim haji tahun ini telah memberangkatkan sebanyak 164.905 nasabah menjadi jamaah haji reguler. Angka ini mencakup sekitar 81 persen dari total kuota jamaah reguler Indonesia yang mencapai 203.320 orang.

Hingga kuartal I 2025, jumlah nasabah haji BSI mencapai 5,84 juta. Naik sebanyak 15 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara itu, jumlah nasabah waiting list pemberangkatan haji sekitar 3,3 juta jamaah dengan total dana Rp 87 triliun.

Jumlah tersebut mencapai 64 persen dari total daftar tunggu jemaah nasional yang mencapai 5,2 juta jemaah. “BSI terus menggali potensi bisnis yang lebih luas. Terutama yang memiliki uniqueness syariah seperti tabungan haji yang masuk kategori dana murah dan jangka panjang,” kata Bob. (JP)

  • Bagikan

Exit mobile version