JAKARTA, BACAPESAN– Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya menjalankan Kurikulum Cinta. Pada tahap awal sebanyak 12 madrasah ditetapkan sebagai piloting (percontohan) implementasi Kurikulum Cinta. Mereka mewakili seluruh jenjang pendidikan dari usia dini hingga menengah atas.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Nyayu Khodijah mengatakan, untuk mendorong transformasi pembelajaran madrasah yang lebih humanis dan berbasis nilai-nilai kasih sayang. Mereka menetapkan 12 satuan pendidikan sebagai piloting untuk mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).
Nyayu mengatakan, program Kurikulum Berbasis Cinta menjadi bagian dari komitmen besar Kemenag dalam mencetak generasi unggul dan berdaya saing global. “Namun tetap membumi dalam nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas,” katanya di Jakarta pada Kamis 15 Mei.
Penunjukan itu tertuang dalam Surat Tugas Nomor 79/Dt.I.I/04/2025 tertanggal 25 April 2025. Kebijakan itu menjadi langkah konkret dalam mempercepat pelaksanaan program strategis Direktorat KSKK Madrasah untuk menghadirkan kurikulum yang berorientasi pada karakter, kemanusiaan, dan kasih sayang.
“Ini bukan hanya soal kurikulum. Tetapi gerakan pendidikan berbasis cinta, empati, dan kemanusiaan yang nyata,” katanya. Nyayu menuturkan madrasah harus menjadi ruang tumbuh yang menyenangkan dan penuh nilai.
Dia mengatakan madrasah piloting KBC memiliki tanggung jawab strategis. Mereka ditugaskan untuk melaksanakan penguatan implementasi KBC di lingkungan madrasah. Kemudian menyiapkan dokumen perencanaan pembelajaran, asesmen, dan pelaporan yang berlandaskan nilai-nilai kasih sayang. Serta mendokumentasikan praktik-praktik baik yang muncul selama pelaksanaan KBC.
Selain itu, setiap madrasah juga diwajibkan melaporkan hasil pelaksanaan program kepada Direktorat KSKK Madrasah melalui Kantor Kemenag Kabupaten atay Kota dan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi setempat. “Melalui KBC, kita ingin memastikan bahwa proses belajar tidak hanya mencerdaskan. Tetapi juga menghangatkan dan menumbuhkan karakter anak didik sebagai insan rahmatan lil alamin,” pungkas Nyayu. (JP)