JAKARTA, BACAPESAN- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) siap bersinergi untuk menjalankan program pekarangan pangan bergizi di tingkat rumah tangga.
“Program ini diharapkan dapat berkontribusi pada penguatan ekonomi keluarga dan pemberdayaan perempuan,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dikonfirmasi di Jakarta, Kamis 15 Mei.
Dia menyampaikan komitmennya mendukung pemberdayaan perempuan melalui program pekarangan pangan bergizi saat menerima kunjungan Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Rabu (14/5).
Menurutnya langkah sederhana seperti menanam kebutuhan pangan sehari-hari di pekarangan rumah akan sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
”Kalau dari rumah tangga bisa kita selesaikan ekonomi, yaitu dengan pekarangan pangan bergizi, bisa tanam cabai, pelihara ayam, tanam sayur-sayuran, itu pasti mengurangi belanja ibu-ibu rumah tangga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mentan Amran menekankan bahwa pekarangan pangan bergizi bukan sekadar aktivitas menanam, melainkan gerakan sosial-ekonomi yang memiliki dampak positif langsung terhadap kesejahteraan rumah tangga.
Mulai dari penghematan pengeluaran, peningkatan gizi keluarga, hingga penguatan peran perempuan dalam ekonomi rumah tangga.
”Ini nanti bisa menekan kemiskinan, menekan stunting, kemudian meningkatkan pendapatan, sejahtera, dan berakhir bahagia. Ini kami support dari Kementerian Pertanian, kami support perempuan Indonesia,” terangnya.
Sebagai bagian dari program ini Kementan akan membagikan secara gratis benih cabai, sayuran, aneka umbi-umbian, ayam ataupun itik petelur, serta memberikan pendampingan kepada para penerima manfaat.
Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Fauzi menjelaskan banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang berakar dari masalah ekonomi.
Oleh karena itu, upaya memperkuat ekonomi keluarga dan ketahanan pangan menjadi bagian dari solusi mengatasi persoalan tersebut.
”Kalau kekerasan yang dialami perempuan dan anak, basic-nya adalah ekonomi, maka kita selesaikan dulu basic persoalannya, yaitu masalah ekonomi dengan mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga dengan bercocok tanam,” jelasnya.
Arifah juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Mentan Amran dan berharap kolaborasi ini dapat memperkuat langkah pemerintah dalam mewujudkan perempuan berdaya dan anak terlindungi, yang akhirnya akan mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.
”Alhamdulillah, Pak Menteri akan men-support sepenuhnya untuk kita bisa menggerakkan perempuan-perempuan Indonesia, paling tidak belanjanya ibu-ibu nggak keluar duit lagi gitu ya,” ujarnya.
Dengan sinergi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian PPPA, diharapkan program ini dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya, terutama bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi pilar penting dalam pembangunan nasional. (AN)