Jelang Puncak Ibadah Haji, PPIH Arab Saudi Perkuat Pengamanan dan Layanan di Titik Vital

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Dua minggu menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), kepadatan di Kota Makkah, khususnya di kawasan Masjidil Haram, semakin meningkat.

Untuk mengantisipasi lonjakan aktivitas jemaah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memperkuat pengamanan dan layanan di titik-titik vital.

Petugas Sektor Khusus (Seksus) disiagakan selama 24 jam penuh di area Masjidil Haram. Mereka siap memberikan bantuan langsung bagi jemaah Indonesia yang tersesat, membutuhkan kursi roda, atau memerlukan informasi seputar pelaksanaan ibadah.

“Petugas Seksus siap membantu apa pun kebutuhan jemaah di Masjidil Haram, termasuk bila ada yang tersesat, memerlukan kursi roda, atau butuh informasi seputar pelaksanaan ibadah,” kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Ali Machzumi, Kamis (22/5).

Ia mengimbau para jemaah agar tidak ragu menghubungi petugas jika membutuhkan bantuan, apalagi di tengah kepadatan yang semakin tinggi.

Ali juga menegaskan bahwa seluruh layanan dasar seperti konsumsi, akomodasi, dan transportasi tetap berjalan optimal.

Saat ini, tercatat 286 kloter dengan lebih dari 111 ribu jemaah Indonesia telah tiba di Makkah. Para jemaah mendapat makan tiga kali sehari, dan layanan bus Salawat yang beroperasi 24 jam untuk antar-jemput dari hotel ke Masjidil Haram.

Di sisi lain, distribusi kartu Nusuk yang sempat terkendala kini telah normal. “Hampir seluruh jemaah yang tiba di Makkah sudah menerima kartu Nusuk. Kami terus pantau agar semua mendapatkan haknya,” ujarnya.

Aspek kesehatan juga menjadi prioritas. Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) terus melakukan visitasi ke sektor-sektor dan rumah sakit Arab Saudi untuk memastikan kondisi jemaah tetap terpantau.

“Kami ingin memastikan kondisi kesehatan jemaah tetap terpantau agar bisa beribadah dengan optimal,” tegas Ali.

Menjelang puncak haji, Ali turut menyampaikan sejumlah imbauan penting. Ia meminta jemaah mengurangi aktivitas fisik di luar ruangan, terutama pada siang hari. Jemaah disarankan mengikuti bimbingan manasik haji di hotel, bukan di luar ruangan yang panas dan padat.

“Bila akan keluar hotel, jangan lupa selalu membawa identitas: kartu dari Syarikah, kartu identitas Indonesia, dan kartu Nusuk,” pesannya.

Ali juga menegaskan agar jemaah tidak bepergian sendiri. “Kalau ada kejadian dan keluar sendiri, akan sulit bagi orang lain untuk mengetahui dan membantu,” katanya.

Dengan kolaborasi petugas sektor, layanan nonstop di Masjidil Haram, dan kesadaran jemaah dalam mengikuti imbauan, PPIH optimistis rangkaian ibadah haji 1446 H akan berlangsung aman, tertib, dan lancar hingga hari puncak nanti di Arafah. (JP)

  • Bagikan

Exit mobile version