Mensesneg: Presiden Rutin Evaluasi Menteri, Tapi Belum Ada Rencana Reshuffle

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menyebut Presiden Prabowo Subianto rutin mengevaluasi menteri-menterinya, tetapi Prasetyo menekankan sejauh ini belum ada rencana rombak susunan (reshuffle) Kabinet Merah Putih.

“Alhamdulillah, sampai hari ini belum ada pembahasan mengenai reshuffle. Belum ada,” kata Prasetyo Hadi saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Prasetyo, yang saat ini menjabat menteri sekretaris negara, menjelaskan Presiden rutin memonitor dan mengevaluasi seluruh jajarannya di Kabinet Merah Putih. Dia melanjutkan Presiden juga mencatat prestasi dan pencapaian-pencapaian yang ditorehkan jajaran menterinya, tetapi juga memberikan catatan manakala ada yang perlu diperbaiki.

“Misalnya, teman-teman yang membantu Beliau (Presiden, red.) di bidang pangan. Ini kan dalam sejarah kita bernegara, Alhamdulillah kita berhasil mencapai prestasi yang luar biasa, di mana kita sekarang hari ini kita produksi pangan kita melimpah,” kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan.

Prasetyo melanjutkan stok pangan dalam negeri per Kamis (22/5) malam mencapai di atas 3,5 juta ton.

“Ini bagian dari evaluasi tadi,” kata Prasetyo Hadi.

Dia kemudian juga menyebut pencapaian lainnya yang ditorehkan dari sektor energi.

“Alhamdulillah untuk pertama kalinya, kita ada bisa menaikkan lifting minyak kita, yang kemarin diresmikan oleh Bapak Presiden di Terubuk yang itu hasil karya anak bangsa. Memang, jangan dilihat besarannya, tetapi itu sangat signifikan, penambahan 20.000 barel satu hari,” kata Prasetyo Hadi.

Terkait catatan evaluasi, Presiden Prabowo mengingatkan jajarannya untuk tidak menyampaikan pernyataan yang sifatnya kontraproduktif.

“Beberapa catatan untuk perbaikan beberapa kementerian, kami semua diimbau oleh Bapak Presiden untuk fokus bekerja, memberikan masyarakat bagi masyarakat, dan dimohon, diimbau untuk menghindari menyampaikan sesuatu yang bersifat dapat menimbulkan, ya mungkin istilahnya bisa menimbulkan kegaduhan atau perasaan tidak enak kepada pihak lain, kepada institusi lain, dan terutama kepada masyarakat,” kata Juru Bicara Presiden.

Presiden, sebagaimana disampaikan oleh Prasetyo Hadi, juga mengingatkan jajarannya bahwa mereka bekerja untuk rakyat. Oleh karena itu, seluruh menteri dan pembantu-pembantu Presiden juga diwanti-wanti untuk tidak menyampaikan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan-keresahan di masyarakat.

“Jadi, catatan-catatannya seperti itu, dan itu rutin dilakukan terus oleh Bapak Presiden,” kata Prasetyo. (AN)

  • Bagikan